PRIORITAS, 9/10/24 (Bahrain): Kiper timnas Indonesia Maarten Paes telah menjalani dua laga perdana bersama Tim Merah Putih saat melawan Arab Saudi dan Australia dengan penampilan gemilang. Di bawah mistar gawang Skuad Garuda, Paes ikut membawa Indonesia menahan dua tim kuat dengan peringkat FIFA jauh dari anak asuh Shin Tae-yong.
Namun, sebelum menjalani natularisasi dengan bergabung Indonesia, Maarten Paes menceritakan bahwa neneknya bangga ketika dirinya mendapat tawaran dari PSSI untuk menjadi warga negara Indonesia.
Kiper nomor satu FC Dallas itu mengatakan neneknya memiliki peranan penting dalam mengenalkan budaya Indonesia kepadanya.
Dia menjelaskan bahwa neneknya meninggal awal tahun ini setelah kesehatan memburuk saat ia mulai dihubungi oleh PSSI pada akhir tahun lalu. Saat berita tentang tawarannya menjadi WNI datang, neneknya tersenyum untuk terakhir kalinya.
“Itu salah satu kenangan terakhir kami bersama. Kabar bahwa saya akan bermain untuk Indonesia membuat dia tersenyum terakhir kali,” kata Maarten Paes saat membahas asal usulnya di Indonesia dalam wawancara eksklusif dengan FIFA, Selasa (8/10/24).
Dia meninggal awal tahun ini sehingga dia tidak bisa melihat debutnya.
“Hubungan dengan Indonesia datang melalui nenek saya. Dia adalah orang yang sangat spesial dalam hidup saya. Kakek dan nenek saya adalah orang tua baptis saya,” jelas Maarten seperti dikutip Antara.
Kiper berusia 26 tahun ini juga mengungkapkan kesedihannya karena neneknya tidak sempat melihatnya mengenakan seragam Merah Putih.
Neneknya, yang lahir pada 20 Maret 1940 di Pare, Kediri, Jawa Timur, banyak mengajarinya tentang kebudayaan Indonesia sebelum Paes resmi menjadi WNI pada akhir April lalu.
Saat ini, Paes telah mencatat dua penampilan bersama tim Garuda dengan performa yang mengesankan, termasuk penyelamatan gemilang, salah satunya adalah menepis tendangan penalti melawan Arab Saudi. Ia menyebutkan bahwa kedua laga itu berjalan tanpa hambatan berarti. (P-wr)—- foto ilustrasi istimewa