PRIORITAS, 4/6/25 (Manila): Senator Ronald dela Rosa menyusun rancangan resolusi untuk menghentikan proses kasus pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte. Rancangan ini berpeluang melindungi posisi politik Duterte setelah perseteruan dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr.
“Senat tidak bertindak cepat untuk memulai proses pemakzulan setelah menerima artikel pemakzulan,” ujar Senator Ronald dela Rosa, mantan kepala polisi dan sekutu dekat Sara Duterte, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/6/25).
DPR Filipina memakzulkan Sara Duterte pada Februari 2025 atas tuduhan anomali anggaran, penumpukan kekayaan, dan ancaman terhadap Presiden Marcos, Ibu Negara, serta Ketua DPR Filipina.
Rancangan resolusi menyatakan bahwa Senat melewati batas waktu 100 hari untuk memulai persidangan, sehingga kasus pemakzulan dianggap “de facto” dibatalkan.
Rancangan ini dapat memperkuat pengaruh politik Sara Duterte dalam persaingan kekuasaan dengan Presiden Marcos jelang Pilpres 2028. Marcos hanya dapat menjabat satu periode dan tidak dapat mencalonkan diri kembali.
Pemilu paruh waktu Mei lalu menunjukkan dukungan kuat kepada aliansi Sara Duterte meski konflik dengan Marcos dan penyelidikan legislatif berlangsung. Ayah dari Sara Duterte, mantan Presiden Rodrigo Duterte, menghadapi proses hukum di Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) sejak Maret 2025.
Rancangan resolusi menyebut masa sidang Senat yang berakhir pekan depan tidak cukup untuk menyelesaikan kasus. Sidang Senat baru akan dimulai pada akhir Juli. “Kasus ini tidak dapat dilanjutkan ke Kongres ke-20 yang akan datang,” tulis rancangan tersebut.
Presiden Marcos menyerukan persatuan politik dan tidak memberikan komentar mengenai rancangan resolusi tersebut. Pemakzulan didukung mayoritas Dewan Perwakilan yang berada di bawah kendali aliansinya. (P-Khalied Malvino)
No Comments