PRIORITAS, 1/4/25 (Jakarta): Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana segera meresmikan rumah susun sewa (rusunawa) di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Menurutnya, peresmian tersebut akan memungkinkan masyarakat untuk segera direlokasi.
Rusunawa tersebut direncanakan sebagai hunian bagi warga yang terkena dampak pembebasan lahan di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung.
“Kami sudah menyiapkan beberapa rumah susun, termasuk yang di Jagakarsa. Mungkin setelah lebaran saya akan resmikan,” kata Pramono, Senin (31/3/25).
Bagi warga yang membutuhkan
Pramono menegaskan, pihaknya akan memastikan penghuni rusunawa adalah warga yang benar-benar membutuhkan.
“Saya khawatir kalau bukan mereka yang tinggal tetapi warga baru yang tinggal dan itu terjadi di mana-mana,” ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, meninjau rumah susun sewa (rusunawa) Green Jagakarsa di Jakarta Selatan. Ia melihat sebanyak 723 unit rusunawa, dengan lantai 3 yang khusus diperuntukkan bagi penyandang disabilitas.
“Jadi memang sudah disiapkan, saudara-saudara kita yang disabilitas kita tempatkan di bawah, tidak di atas agar lebih mempermudah akses untuk mereka melakukan utilitasnya. Ini dibangun sekitar luasan ini hampir 19.886 meter, kira-kira 1,5 hektar lah,” ucap dia kepada awak media di lokasi, Sabtu (15/3/25).
Anggaran Rp382 miliar
Rano mengungkapkan, Rusunawa Jagakarsa selesai dibangun setelah hampir 406 hari dengan total anggaran sekitar Rp382 miliar. Dia juga menjelaskan biaya tersebut mencakup tidak hanya pembangunan hunian, tetapi juga fasilitas pendukungnya.
“Teman-teman tadi lihat parkir umum luar biasa disediakan, disabilitas juga diberikan fasilitas. Ada masjid, ada taman, ada lapangan olahraga, dan bahkan kita juga siapkan warung untuk penghuni-penghuni rusun ini juga bisa berusaha disini, membuka usaha, membuka warung. Kemudian ada klinik, perpustakaan, dan coworking space. Ada PAUD, terutama yang saya minta harus ada daycare,” tutur Rano.
Rano mencatat, daycare atau penitipan anak merupakan infrastruktur yang penting dalam suatu ekosistem hunian, meskipun sering kali terlupakan. (P-*r/Zamir A)