PRIORITAS, 9/7/25 (Brussel): Pasukan Rusia diduga akan lebih dulu menyerang negara North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara, untuk mengalihkan perhatian Eropa ketika China menginvasi Taiwan.
Peringatan tersebut dikemukakan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, seperti dikutip Beritaprioritas dari The Independent, hari Rabu (9/7/25).
Menurut dia, Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan membantu Presiden China, Xi Jinping, menginvasi Taiwan.
Ia tidak menyebut prakiraan kapan serangan Rusia tersebut akan terjadi.
Namun bulan Mei lalu, citra satelit menangkap Rusia telah menumpuk militernya di perbatasan dengan salahsatu negara NATO, Finlandia.
Pergerakan pasukan Putin ini, sama seperti saat-saat Rusia hendak menyerang Ukraina tahun 2022 lalu.
Sekjen Nato menyebut ada kesadaran yang semakin meningkat, dan janganlah naif mengenai hal ini.
Jika Xi Jinping akan menyerang Taiwan, ia akan terlebih dahulu memastikan menelepon mitra juniornya, Vladimir Vladimirovich Putin, yang tinggal di Moskow.
“Hei, saya akan melakukan ini, dan saya butuh Anda untuk membuat mereka sibuk di Eropa dengan menyerang wilayah NATO,” kata Rutte kepada The New York Times, dalam sebuah wawancara khusus di sela-sela pertemuan puncak NATO di Brussels.
Sampai kini, pemerintah China  mengklaim Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengancam akan menyatukan kembali pulau itu, dengan kekerasan jika perlu.
Rakyat Taiwan sebagian besar mendukung status quo yang memberi mereka kemerdekaan de facto.
Perlu dicegah
Rutte mengatakan skenario di mana Tiongkok menginvasi Taiwan ini, kemungkinan besar ialah cara yang akan ditempuh. Ia menegaskan tindakan Beijing dan Moskow itu perlu dicegah.
“Dan untuk menghalangi mereka, kita perlu melakukan dua hal. Pertama, NATO, secara kolektif, harus begitu kuat sehingga Rusia tidak akan pernah melakukan ini. Kedua, bekerja sama dengan Indo-Pasifik – sesuatu yang sangat dipromosikan oleh Presiden Trump. Karena kita memiliki keterkaitan yang erat, bekerja sama dalam industri pertahanan, inovasi antara NATO dan Indo-Pasifik,” jelasnya.
Sekjen NATO menilai kebijakan luar negeri Presiden Amerika Serikat, donald Trump, saat ini adalah mempromosikan kerja sama dengan Indo-Pasifik.
Mark Rutte juga memuji pejabat pertahanan seperti Marco Rubio dan Pete Hegseth sebagai “tim kebijakan luar negeri yang luar biasa” yang dibentuk Trump.
Inggris dan Perancis
Menanggapi kemungkinan serangan Rusia, Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mengatakan Inggris dan Prancis memikul beban keamanan Eropa.
Secara khusus, ia menegaskan Eropa tidak akan pernah menerima yang kuat adalah yang benar dan akan menentang upaya presiden Rusia untuk menaklukkan Ukraina.
“Setiap kali Rusia yang dipimpin Vladimir Putin maju ke Ukraina, ancaman itu semakin mendekati kita semua,” katanya memperingatkan.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya pertemuan puncak yang akan diselenggarakan bersama pada hari Kamis, untuk membantu memperkuat koalisi yang bersedia,  guna memastikan penyelesaian perdamaian perang Ukraina-Rusia.
Presiden Macron mengatakan Inggris dan Prancis harus menjadi pilar yang membangun pertahanan Eropa.
Anggota NATO setuju untuk membelanjakan 3,5 persen dari PDB untuk pertahanan.
“Kedua negara kita, satu-satunya negara bersenjata nuklir di Eropa, angkatan bersenjata terdepan di benua ini, bersama-sama menyumbang 40 persen anggaran militer Eropa”, kata Macron.
Menurut Macron, Eropa kini dihadapkan dengan ancaman-ancaman baru, seperti kekuatan nuklir yang agresif, namun aliansi Eropa terkadang ragu-ragu.
“Kembalinya konflik besar di benua kita. Inilah mengapa, pertemuan puncak kita begitu penting, dan pengumuman yang kita persiapkan begitu bersejarah,” ujarnya dalam pidato di hadapan anggota parlemen Inggris.
Presiden Prancis menyampaikan pidatonya sebagai pemimpin Eropa pertama, yang menerima kunjungan kenegaraan ke Inggris dan berpidato di depan kedua Majelis Parlemen sejak Brexit diselesaikan pada tahun 2020.
Ia mengatakan ada harapan Inggris dan Prancis, yang berhadapan dengan tetangga revisionis, memiliki  tanggung jawab khusus atas keamanan benua tersebut. (P-Jeffry W)