27.5 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025
spot_img

    Rupiah melemah: Sentuh Rp16.600 per Dolar AS, ini faktornya!

    Terkait

    PRIORITAS, 25/3/25 (Jakarta): Nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.611 per dolar AS pada Selasa (25/3/25), melemah 0,27 persen atau 44 poin dari hari sebelumnya.

    Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, faktor global dan domestik memicu sentimen negatif di pasar, diperkuat sehingga nilai tukar rupiah makin melemah terhadap dolar AS, dikutip dari Bloomberg.

    “Dari sisi eksternal, kondisi geopolitik masih terus memanas,” ucapnya. Apalagi setelah AS mengancam Iran dan mengultimatum perang atau menghentikan reaktor nuklirnya.

    Faktor-faktor

    Israel melanjutkan tahap kedua serangannya di Jalur Gaza, sementara pemukim Israel menggelar unjuk rasa menentang pemerintah mereka.

    Di Yaman, kelompok Houthi terus menyerang kapal asing di Laut Merah, memaksa hampir 80 persen kapal mengalihkan rute melalui perairan Afrika.

    “Sehingga biaya transportasi naik tinggi serta mendongkrak harga-harga komoditas lainnya,” kata Ibrahim. Kondisi tersebut jelas akan memicu naiknya inflasi.

    Tarif impor Trump

    Belum lagi kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump, di mana tarif mobil mulai berlaku 2 April 2025, kecuali untuk beberapa negara.

    Isu domestik sejak awal tahun menekan pasar modal, termasuk kasus Danantara dan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyamakan investasi saham dengan judi bagi rakyat kecil.

    “Ini membuat frustasi para investor sehingga banyak dana asing keluar dari pasar modal Indonesia,” kata Ibrahim.

    Menurut dia, terbentuknya kepengurusan Danantara ternyata tidak menghentikan aliran keluar modal asing.

    Ibrahim menilai pelaku pasar menganggap pemerintah terlalu banyak campur tangan dalam pasar modal, terutama dengan wacana keterlibatan aparat kepolisian atau Bareskrim dalam pengawasannya.

    “Intervensi pemerintah terhadap pasar modal dianggap tidak aman bagi para investor, inilah yang membuat rupiah terus melemah,” tuturnya. Menurutnya, investor berharap pemerintah dan lembaga terkait sebatas melakukan pengawasan. (P-Zamir)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini