31.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    Roy Mandey: Ada sinyal warga RI bakal tahan belanja, akan kencangkan ikat pinggang

    Terkait

    PRIORITAS, 8/5/24 (Jakarta): ‘Boss’ peritel modern, Roy Nicholas Mandey, mengingatkan bakal ada penurunan konsumsi rumah tangga. Hal itu diprediksi bakal terjadi pada kuartal II ini.

    “Masyarakat akan mengencangkan ikat pinggangnya di kuartal II ini, dengan menahan belanja lantaran memasuki tahun ajaran baru,” kata Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, kepada wartawan, Selasa (7/5/24) kemarin.

    Sebagaimana diketetahui, pihak Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi RI di kuartal I-2024 mencapai 5,11 persen secara tahunan.

    Bagi Roy dkk, pertumbuhan ekonomi RI di atas lima persen dinilai menjadi iklim yang kondusif bagi peritel.

    Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 ini, menurutnya, didorong oleh konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen, dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 54,93 persen.

    “Di kuartal I-2024 sudah di-‘statement’ oleh BPS (pertumbuhan ekonomi RI) secara total 5,11 persen. Lumayan lah, kalau kami dengar 4,9 persen atau 4,8 persen kan berarti ritel udah megap-megap, tuh. Tapi kalau kami masih dengar lima persen, maka itu sesuatu yang cukup kondusif bagi peritel,” kata Roy seperti dikutip CNBCIndonesia.

    Adapun tumbuhnya konsumsi rumah tangga sebesar 54,93 persen, katanya, karena kepercayaan konsumen atau indeks penjualan riil masih di atas angka moderat.

    “Keyakinan konsumen kami itu 125-126, di atas angka 100. Berarti konsumen masih percaya terhadap situasi ekonomi, sehingga mereka melakukan konsumsi. Kalau konsumen tidak memiliki kepercayaan konsumen, mereka tidak akan melakukan konsumsi,” jelasnya.

    Masyarakat kencangkan ikat pinggang

    Namun demikian, ia memprediksi, pertumbuhan ekonomi di atas lima berkemungkinan tidak terjadi di kuartal II-2024.

    Ia menyebut masyarakat akan mengencangkan ikat pinggangnya di kuartal ini, dengan menahan belanja lantaran memasuki tahun ajaran baru.

    “Pasti akan turun (di kuartal II-2024), karena setelah Lebaran di setiap tahunnya masyarakat mengencangkan ikat pinggang, menahan belanja, karena apa? Persiapan buat mereka memasuki Juni atau Juli, kalau yang punya anak ada tahun ajaran baru,” ujarnya.

    Roy memproyeksikan konsumsi rumah tangga di kuartal II-2024 akan melambat karena sudah berakhirnya masa Pemilu dan Lebaran. Dengan demikian, pertumbuhan transaksi ritel juga akan menurun.

    “Kalau di kuartal II diproyeksi sekitar empat hingga lim. Jadi lebih tipis marginnya,” demikian Roy Mandey. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini