PRIORITAS, 13/8/25 (Jakarta): Israel untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan membuka akses bantuan ke Gaza. Indonesia langsung mengirim 800 ton logistik kemanusiaan melalui udara pada periode 1–24 Agustus 2025.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Letjen TNI Tri Budi Utomo mengonfirmasi kabar ini saat pelepasan satgas di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (13/8/2025).
“Jadi mereka sudah memberikan ruang untuk kita memberikan bantuan,” ujar Tri Budi.
Misi kemanusiaan ini mengulang skema pada April 2024 ketika Indonesia bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania melakukan airdrop ke Gaza.
Kini pola serupa dijalankan oleh Satgas Garuda Merah Putih II yang berangkat pada Rabu (13/8/25) pagi. Satgas terdiri dari 66 personel gabungan TNI, kementerian dan lembaga, Baznas, serta awak media nasional. Operasi dijadwalkan berlangsung 12 hari.
Kemenhan memastikan penyaluran dilakukan di 10 titik airdrop yang telah disurvei dan dinyatakan steril oleh Royal Jordanian Air Force. Langkah ini mencegah insiden jatuhnya paket bantuan ke warga sipil yang pernah terjadi sebelumnya.
Bantuan meliputi makanan, obat-obatan, selimut, dan logistik darurat. Pengiriman dilakukan bertahap dari Pangkalan Udara Aju di Yordania dengan dua pesawat Super Hercules C-130J milik TNI AU. Sebagian besar logistik telah lebih dulu terkumpul di Amman, Yordania.
“Di Amman itu semua logistik dari Baznas sudah berkumpul di sana. Nanti dari sana kita akan mengedrop,” tandasnya. (P-Khalied M)
