PRIORITAS, 17/8/25 (Jakarta): Pemerintah menetapkan Rp6,3 triliun untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui RAPBN 2026. Angka itu tercantum dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2026 yang disampaikan pada Sabtu (16/8/25).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sempat berhenti sejenak ketika diminta menyebut detail anggaran. Ia kemudian memastikan nilai Rp6,3 triliun setelah mendapat konfirmasi dari stafnya.
“Rp6,3 triliun untuk IKN. Kalau tidak salah ya. Nanti kalau salah saya koreksi lagi,” ujar Sri Mulyani saat konferensi pers RAPBN 2026, dikutip Minggu (17/8/25).
Berdasarkan dokumen resmi, Otorita IKN mengantongi Rp6,26 triliun. Dari jumlah itu, Rp5,71 triliun dialirkan untuk pengembangan kawasan strategis dan Rp553 miliar guna menopang program manajemen.
Nominal tersebut lebih tinggi dibanding proyeksi 2025 senilai Rp4,7 triliun. Namun jauh lebih kecil dibanding total tiga tahun sebelumnya yang mencapai Rp75,8 triliun. Realisasi 2022 tercatat Rp5,5 triliun, naik tajam pada 2023 Rp27 triliun, lalu melonjak sementara 2024 ke Rp43,3 triliun.
Meski alokasi IKN kembali muncul, Presiden Prabowo Subianto tidak menyebutkan dana itu dalam pidato RUU APBN 2026. Ia justru menyoroti delapan program prioritas nasional yang menguasai porsi terbesar belanja negara.
Prioritas itu meliputi pangan Rp164,4 triliun, energi Rp402,4 triliun, program Makan Bergizi Gratis Rp335 triliun, pendidikan Rp757,8 triliun, kesehatan Rp244 triliun, desa dan UMKM Rp181,8 triliun, pertahanan rakyat semesta Rp185 triliun, serta percepatan investasi Rp530 triliun.
Komposisi itu memperlihatkan strategi pemerintah menjaga stabilitas pangan, energi, serta layanan dasar, sembari tetap melanjutkan proyek IKN meski dengan porsi dana yang lebih ramping. (P-Khalied M)
