PRIORITAS, 8/9/24 (Jakarta): Diam-diam, ternyata pihak Rusia “mendukung” Kamala Harris dalam Pilpres Amerika Serikat, November 2024 mendatang.
Pihak Gedung Putih pun menanggapi pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengeklaim, ia mendukung Kamala Harris daripada Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada November mendatang.
Seperti dikatakan John Kirby, penasihat komunikasi keamanan nasional Gedung Putih, Putin “tidak seharusnya mendukung siapapun, baik satu pihak atau yang lain.”
“Satu-satunya pihak yang berhak menentukan siapa presiden berikutnya di Amerika Serikat adalah rakyat Amerika,” ujar Kirby kepada wartawan dalam sebuah pernyataan resmi Gedung Putih, dilansir Newsweek, Sabtu (7/9/24) waktu setempat, atau Minggu (8/9/24) WIB.
Selanjutnya Kirby mengatakan, AS akan “sangat menghargai” jika Putin “A. berhenti membicarakan pemilu kami, dan B. berhenti campur tangan di dalamnya.”
Putin awalnya dukung Biden
Sebelumnya Putin menyatakan, Rusia awalnya mendukung mantan Presiden Joe Biden, sebelum ia mundur dari pemilihan pada Juli. Namun, sekarang Rusia akan “mendukung” Kamala Harris.
“Saya mengatakan bahwa favorit kami, jika bisa disebut begitu, adalah Presiden Biden. Namun, ia sudah keluar dari persaingan, tapi ia meminta pendukungnya untuk mendukung Ibu Harris, jadi kami akan melakukan hal yang sama,” kata Putin di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok pada Kamis (5/9/24) lalu, sebagaimana dilansir CNBC Indonesia.
Dilaporkan, Kirby menanggapi beberapa jam setelah pemerintah Biden menuduh Moskow melakukan kampanye campur tangan dalam Pemilu yang meluas.
Disebutkan, Pemerintahan Biden juga menyita situs web yang dikelola Kremlin dan mendakwa dua karyawan jaringan media Rusia, RT, dengan tuduhan pencucian uang dan pelanggaran Undang-Undang Registrasi Agen Asing (FARA).
Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan, “Pesan Departemen Kehakiman jelas: kami tidak akan menoleransi upaya rezim otoriter untuk mengeksploitasi sistem pemerintahan demokratis kami.” (P-jr) — foto ilustrasi istimewa