31.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    Presiden Jokowi: Indonesia bisa tertinggal jika ‘Golden Visa’ tidak dilakukan

    Terkait

    PRIORITAS, 27/7/24 (Jakarta): Indonesia kini sudah mengeluatkan Golden Visa. Presiden Joko Widodo pun menyebutkan Indonesia bisa tertinggal dalam hal kecepatan menggaet investor ke dalam negeri jika fasilitas Golden Visa tidak segera dilakukan.

    Diketahui, Presiden Jokowi telah meluncurkan fasilitas GoldenVisa, dimana memberikan izin tinggal selama 5-10 tahun untuk investor dan pebisnis internasional, talenta global, serta wisatawan mancanegara yang memenuhi kriteria.

    “Ya itu memberikan sebuah fasilitas, kecepatan kita bagi investor, baik investor besar, menengah untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan seusai meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang seperti dalam akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Jumat (26/7/24).

    Dikatsksn Presiden Jokowi, negara-negara lainnya juga memberikan fasilitas seperti Golden Visa untuk menarik investor.

    “Karena diberikan lima-sepuluh tahun, akan mempermudah karena negara lain juga melakukan. Kita kalau tidak melakukan, ditinggal kita,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada WNA perorangan yang ingin mendapat Golden Visa untuk menabung dana investasi sebesar US$350.000 dan mendapatkan izin tinggal selama lima tahun.

    Nah, WNA yang merupakan investor atau ingin mendirikan perusahaan harus menyetor dana investasi sebesar US$2,5 juta untuk mendapatkan izin tinggal selama lima tahun.

    Harus seleksi ketat

    Selanjutnya Jokowi mengatakan, Golden Visa untuk investor dan talenta global ini bertujuan meningkatkan peredaran uang masuk ke dalam negeri.

    Presiden pun mengakui tidak menetapkan target untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

    Namun, Jokowi menegaskan pemberian fasilitas Golden Visa kepada WNA harus dilakukan seleksi dengan mempertimbangkan seberapa besar manfaat yang diberikan untuk negara.

    “Saya tegaskan jangan sampai justru orang-orang yang tidak bermanfaat bagi negara kita masuk. Enggak. Harus diseleksi seketat mungkin,” tegas Presiden Jokowi. (P-BSC/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini