Tonton Youtube BP

PM Israel isyaratkan kembali serang militan Hamas jika tak letakkan senjata

Jeffry Wuisan
11 Oct 2025 13:42
3 minutes reading

PRIORITAS, 11/10/25 (Tel Aviv): Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengisyaratkan pasukan militernya akan kembali melakukan serangan ke militan Hamas di Kota Gaza, jika mereka tidak mau meletakkan senjata sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata di Mesir.

“Hamas akan dilucuti senjatanya dan Gaza akan didemiliterisasi — sebaiknya sesuai dengan kesepakatan, dan jika tidak, dengan kekerasan (perang baru)”, tegas Netanyahu, seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Sabtu (11/10/2025).

Netanyahu mengatakan pasukan Israel akan tetap berada di Jalur Gaza, untuk menekan militan Hamas agar menyerahkan senjata.

Ia menyebut militan Hamas tidak bisa hanya ditangani dengan lembut atau dialog saja, karena terbukti mereka sampai bertahun-tahun menahan para sandera.

Militan Hamas baru setuju membebaskan semua sandera, setelah merasa sudah kalah dan dikepung militer Israel dari segala penjuru di Jalur Gaza.

“Hamas tidak pernah setuju untuk membebaskan semua sandera kami, saat kami berada jauh di dalam Jalur Gaza. Hamas menyetujui kesepakatan itu hanya ketika pisau sudah menancap di lehernya, ketika ia terisolasi”, jelas Netanyahu.

PM Israel merasa yakin, saat ini setelah ada kesepakatan gencatan senjata sesuai proposal Presiden AS Donald Trump, sisa 48 sandera, baik yang hidup maupun yang sudah tewas, akan segera dibebaskan.

“Saya yakin jika kami menerapkan tekanan militer dan diplomatik yang kuat, kami dapat memulangkan semua sandera — dan itulah yang kami lakukan,” kata Netanyahu.

Netanyahu mengakui, untuk sampai pada kesepakatan gencatan senjata terbaru itu tidak gampang.

“Itu tidak mudah, dan saya menghadapi tekanan yang luar biasa, baik dari dalam maupun luar negeri”, paparnya.

Belum berakhir

Meski militan Hamas sudah setuju membebaskan semua sandera, implementasi kesepakatan gencatan senjata selanjutnya masih penuh hambatan.

PM Israel Benjamin Netanyahu saat di Gedung Putih, Washington DC, September 2025. (white house)

“Kampanye belum berakhir. Kita masih menghadapi tantangan besar. Bersama-sama, kita akan menghadapi tantangan tersebut, meraih peluang, dan memperluas lingkaran perdamaian. Terima kasih, warga negara yang terkasih”, tambahnya, seperti dirilis Ynet Global.

Militer Israel memang sudah mundur ke batas garis kuning sesuai kesepakatan gencatan senjata. Tetapi hingga kini militer Israel masih menguasai 53 persen wilayah Jaur Gaza.

Pos-pos pertahanan Israel masih berada jauh di dalam Jalur Gaza dan menguasai semua posisi menentukan untuk mengendalikan jika kembali terjadi konflik.

“Dengan cara ini, kami mengepung Hamas dari segala arah menjelang tahap selanjutnya dari rencana tersebut”, ungkap Netanyahu.

Berdasarkan perjanjian di Mesir, tentara Israel akan menghentikan pertempuran dan sebagian menarik diri dari Jalur Gaza, sementara militan Hamas akan membebaskan semua tahanan yang tersisa, dengan imbalan Israel membebaskan lebih dari 2.000 tahanan Palestina.

Tahanan Palestina yang akan dibebaskan itu termasuk 250 narapidana keamanan (yang dihukum seumur hidup), 1700 napi warga Jalur Gaza yang tidak terlibat serangan 7 Oktober 2023 ke Israel, serta 22 napi anak. Israel juga akan menyerahkan 360 mayat teroris Hamas yang dibunuh dalam perang.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x