26.3 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

    Percepat wujudkan swasembada pangan, Mentan Gercep pimpin optimasi lahan 5rb ha di Kalteng

    Terkait

    PRIORITAS, 31/8/24 (Jakarta): Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming nantinya memperhatikan dan menjamin jaring pengaman sosial (social safety net) untuk masyarakat. Prabowo-Gibran akan mengembangkan food estate terutama padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu sebagai stabilisasi ketahanan pangan. Ditargetkan minimal 4 juta hektare tambahan luas panen tanaman pangan tercapai pada 2029.

    Pemerintahan Prabowo-Gibran membangun visi bersama Indonesia Maju ini dengan dasar fondasi, ekonomi, sosial, dan politik yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo dan para pemimpin Indonesia sebelumnya.

    Berpijak dari visi misi besar ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pun bergerak cepat (Gercep) memulai gerakan optimasi lahan (Oplah) seluas 500.000 hektare di Kalimantan Tengah (Kalteng) guna mewujudkan swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

    “Presiden terpilih memerintahkan kepada saya untuk bergerak cepat mengatasi darurat pangan. Kenapa? Karena pangan tidak bisa ditunda dan sangat krusial,” ujar Mentan saat meninjau optimasi lahan (Oplah) di wilayah Dadahup, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu.

    Dia menyampaikan bahwa gerakan itu merupakan upaya pemerintah dalam membuat lumbung pangan nasional sekaligus mengantisipasi darurat pangan global.

    Sebagai gambaran, Mentan menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan anggaran tahun 2025 khusus untuk pengoptimalan program Oplah seluas 1 juta hektare. Termasuk 500.000 di antaranya lahan yang ada di Kalimantan Tengah.

    Mentan berharap agar program tersebut dapat berhasil dan menjadi catatan sejarah bagi bangsa Indonesia.

    “Gerakan ini sudah lama direncanakan sejak jaman kemerdekaan. Namun kita baru mulai hari ini dan harus berhasil. Mudah-mudahan dua hingga tiga tahun ke depan ini menjadi kenyataan dan kita tidak perlu mengimpor beras,” ujar Mentan dalam keterangan di Jakarta.

    Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moh. Arief Cahyono menambahkan bahwa program oplah tersebar di sejumlah provinsi. Di antaranya Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Merauke dan Sumatera Utara.

    “Yang pasti Pak Menteri ingin mempersiapkan agar lahan yang ada di Kalimantan Tengah ini betul-betul dikelola dengan baik yang mana ini bagian dari upaya kita untuk melakukan antisipasi darurat pangan,” kata Arief.

    Menurut Arief, pemerintah sampai saat ini terus bekerja memaksimalkan semua potensi lahan di seluruh Indonesia. Ke depan, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan swasembada hingga menjadi lumbung pangan dunia.

    Kementan berharap Indonesia sudah tidak ada lagi impor beras, bahkan bisa mencapai swasembada pangan dalam satu hingga dua tahun ke depan.

    “Apabila ini sudah bisa diselesaikan dan dikerjakan oleh Kementerian Pertanian maka tidak ada lagi kekhawatiran kita terhadap stok beras,” kata Arief. (P-ANT/wl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini