28.4 C
Jakarta
Wednesday, February 12, 2025

    Perayaan akhir Imlek, prosesi Cap Go Meh di Manado diikuti 12 Tang Shin

    Terkait

    12 tang Shin, juga ada tujuh pikulan dan 14 kio, serta ada juga kabasaran dan budaya Manado, serta juga ada ikut musik bambu klarinet. (Antara)

    PRIORITAS, 12/2/25 (Manado): Kota Manado akan diwarnai dengan kehadiran pertunjukan Cap Go Meh yang digelar berkaitan dengan perayaan Imlek.

    Sebanyak 12 Tang Shin dari sembilan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) di Kota Manado, ikut dalam prosesi Cap Go Meh yang digelar Rabu atau tanggal 15 bulan pertama tahun baru Imlek 2576 Kongzili.

    “Selain 12 tang Shin, juga ada tujuh pikulan dan 14 kio serta ada grup penari Kabasaran dan budaya Manado, serta musik bambu klarinet khas Sulawesi Utara. Jadi total yang ikut dalam prosesi ini sekitar 1.000 orang,” kata Ketua Persatuan Tempat Ibadah Tri Dharma di Manado, Ridwan Sanyoto, sebagaimana dilansir Antara.

    Ketua persatuan TITD Manado, Ridwan Sanyoto mengatakan, tarian kabasaran serta musik bambu klarinet semuanya ikut berpartisipasi diundang dalam prosesi Cap Go Meh, yang merupakan akhir dari perayaan tahun Imlek bagi etnis Tionghoa.

    Dia menjelaskan, musim bambu yang ikut dalam prosesi tersebut, berasal dari Kabupaten Minahasa Tenggara, sedangkan tarian kabasaran berasal dari Desa Kema Satu Kabupaten Minahasa Utara.

    Dia mengatakan, sebelum proses dimulai umat TITD melakukan sembahyang di tempat ibadah, termasuk Tang Shin yang akan melakukan prosesi ritual mengikuti rute yang akan dilalui oleh arak-arakan tersebut.

    Pimpinan kelompok musik bambu klarinet Harapan Nusantara Jaya dari Desa Molompar Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Jemmy Sanggelorang, mengatakan sangat terhormat diundang ikut dalam proses Cap Go Meh, karena meramaikan prosesi yang selalu dinanti-nanti masyarakat dari berbagai wilayah itu.

    Sanggelorang mengatakan, ini adalah kali ketiganya mereka ikut dalam prosesi Cap Go Meh, dua kali ikut di Kota Bitung dan tahun ini mendapatkan undangan dari panitia Cap Go Meh Kota Manado.

    “Kami senang karena bisa ikut meramaikan prosesi ini, karena ini adalah salah satu prosesi yang sangat ditunggu masyarakat Manado, bahkan menjadi salah satu acara wisata yang paling ditunggu di Manado,” katanya.

    Demikian juga dengan kelompok Kabasaran Masenaan Wanua Kema Satu, Desa, Kema Satu, Kecamatan Kauditan, yang sudah dua kali ikut dalam prosesi Cap Go Meh seperti ini, merasa terhormat seperti diungkapkan salah satu pengurusnya, Christian Pratasik.

    Christian mengatakan, sebagai kelompok adat, sebelum ikut dalam prosesi tersebut, mereka sudah sembahyang mohon perlindungan Yang Maha Kuasa, agar prosesi yang akan diikuti itu berjalan lancar. (P-Jeffry P)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini