PRIORITAS, 6/8/25 (Paris): Kebakaran hutan terbesar melanda Perancis dalam musim panas ini. Api menyebar selama 12 jam di lahan seluas 11.000 hektar, area yang kira-kira setara dengan luas kota Paris.
“Setidaknya satu orang tewas dan satu lainnya hilang di desa kecil Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse, tenggara Toulouse”, kata pejabat prefektur Aude, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Rabu (6/8/25).
Kebakaran mematikan di Perancis terjadi pada Selasa sore di desa Ribaute di wilayah Aude dekat perbatasan Spanyol, menghancurkan sedikitnya 25 rumah dan menghanguskan 4.500 hektar hutan.
Hampir 2.000 petugas pemadam kebakaran berusaha menjinakkan api yang menurut prefektur tersebut berkembang sangat cepat. Sekitar 2.500 rumah tangga di wilayah tersebut, saat ini tanpa listrik.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menyatakan di X kebakaran tersebut masih berlangsung dan seluruh sumber daya negara telah dikerahkan.
Suhu 40 derajat Celcius
Gelombang panas dengan suhu 40 derajat celcius yang melanda Eropa, menjadi penyebab memicu kebakaran hutan di Perancis dan Spanyol dalam beberapa hari terakhir ini.
Kebakaran hutan di negara-negara Mediterania terus meningkat, dan para ilmuwan memperingatkan perubahan iklim menyebabkan musim panas semakin panas dan kering.
Perancis Selatan menghadapi kebakaran hutan terbesarnya tahun ini, sementara kobaran api yang menyebar cepat di Spanyol Selatan juga telah memaksa evakuasi di tempat-tempat wisata.
Badan meteorologi Perancis memperkirakan, setelah awal minggu yang lebih dingin di utara, panas di selatan akan meningkat selama akhir pekan.
Hal itu akan mengakibatkan suhu yang sangat panas hingga 40C dan risiko tinggi kebakaran hutan.
Bahaya tetap tinggi di sepanjang pantai Mediterania dengan suhu diperkirakan mencapai 35C di wilayah pedalaman Mediterania.
“Di wilayah Aude, risiko penyebaran kebakaran masih sangat nyata, meskipun tidak separah hari Selasa,” kata Meteo France, seraya menambahkan suhu nasional bisa mencapai puncaknya di awal minggu.
Kebakaran menyebar cepat
Di Spanyol, kebakaran hutan menyebar dari kota resor Andalusia, Tarifa, pada Selasa sore setelah sebuah motorhome terbakar, lapor media lokal.
Kebakaran menyebar dengan cepat dan mencapai area di dekat Pantai Valdevaqueros dan Taman Nasional Estrecho.
“Ini kebakaran yang menyebar paling cepat yang pernah saya lihat,” kata Wali Kota Tarifa, José Antonio Santos, kepada saluran televisi La Sexta kemarin.
“Banyak pesawat, semua orang telah dievakuasi”, katanya.
Tarifa terletak di sebelah barat Gibraltar, merupakan tujuan populer di kalangan peselancar layang karena pantainya yang berangin dan suasananya santai.
Tarifa juga adalah rumah bagi sekitar 18.000 penduduk.
Rumah, hotel, tempat perkemahan, dan restoran di sepanjang bentangan dua mil antara La Peña dan Casas de Porros, telah terdampak bencana kebakaran.
“Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran bekerja keras untuk memadamkan api, ungkap badan pemadam kebakaran Andalusia, Infoca. 17 pesawat juga dikerahkan dalam waktu singkat untuk membantu memadamkan api”, kata pihak berwenang.
Titik api Mediterania
Badan Meteorologi Spanyol, Aemet, memperingatkan gelombang panas akan berlanjut setidaknya hingga hari Minggu.
Suhu di wilayah Cadiz bisa mencapai 38°C, karena sebagian besar wilayah negara tersebut berada dalam status peringatan kuning.
Para ilmuwan menyebut negara-negara Mediterania berada di wilayah “titik api kebakaran hutan”, dengan kebakaran yang umum terjadi selama musim panas yang panas dan kering.
Para ilmuwan memperingatkan perubahan iklim memperburuk frekuensi dan intensitas panas serta kekeringan.
Mereka juga mengatakan gelombang panas tiba lebih awal tahun ini, yang menyebabkan suhu panas bertambah hingga 10°C di beberapa wilayah.
“Eropa adalah benua yang paling cepat memanas di dunia, dengan suhu meningkat dua kali lebih cepat dari rata-rata global sejak tahun 1980-an”, menurut Layanan Perubahan Iklim, Copernicus Uni Eropa.
Copernicus Uni Eropa mengemukakan, penggunaan bahan bakar seperti bensin, minyak, dan batu bara, ditambah penggundulan hutan, dan berbagai jenis pabrik melepaskan gas, telah menyebabkan udara panas terperangkap yang menyebabkan perubahan iklim. (P-Jeffry W)
No Comments