PRIORITAS, 26/9/25 (Jakarta): Peneliti dari Korea Advance Institute of Science dan Technology (KAIST) dan LG Energy berhasil mengatasi kekhawatiran soal jarak tempuh kendaraan listrik dan waktu pengisian daya.
Kemajuan ini pun bisa menjadi titik balik besar dalam industri otomotif, menghapus ketergantungan BBM dan mempercepat peralihan ke kendaraan listrik.
Adapun kolaborasi penelitian dapat mengembangkan teknologi baterai yang dapat mengisi 12 menit untuk menempuh 800 km. Hal ini melampaui jangkauan sebelumnya yang mencapai 600 km.
Untuk teknologi terbaru itu dikembangkan para peneliti dengan mengembangkan teknologi asli elektrolit cair penghambat kohesi untuk meningkatkan kinerja baterai lithium-logam.
“Penelitian ini menjadi fondasi utama mengatasi tantangan teknis baterai litium-logam dengan memahami struktur antarmukanya. Penelitian mengatasi hambatan terbesar pada pengenalan baterai litium-logam untuk mobil listrik,” jelas profesor teknik kimia dan biomolekuler KAIST, Hee Tak Kim, dikutip dari laman KAIST, Selasa (23/9/2025), sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.
Dijelaskan baterai logam lithoum menggantikan anoda grafit, yang merupakan komponen baterai ion litium dengan logam litium. Tantangan penelitian adalah kemunculan dendrit yang merupakan kristal litium yang terbentuk pada permukaan anoda selama pengecasan baterai.
Teknologi itu akan mengatasi masalah kecepatan pengisian pada baterai litium logam. Selain itu dapat mempertahankan kepadatan energi yang tinggi. (P-*r/am)
No Comments