31.4 C
Jakarta
Monday, December 23, 2024

    Pemerintahan baru Prabowo, Komitmen RI terhadap ASEAN tidak berubah

    Terkait

    PRIORITAS, 10/10/24 (Jakrata): Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan komitmen Indonesia melalui pemerintahan selanjutnya oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto terhadap komunitas ASEAN tidak akan berubah.

    “Saya kira komitmen Indonesia terhadap ASEAN juga tidak akan berubah. Buktinya salah satu yang paling pertama dan semua negara dikunjungi oleh presiden terpilih adalah ASEAN. (Terlihat) simbol ke depannya akan bagaimana,” kata Menlu Retno dalam keterangan pers di sela-sela KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/24).

    Menurut Retno, komitmen Prabowo untuk menguatkan kerja sama di kawasan ASEAN terlihat dari lawatan ke beberapa negara anggota ASEAN pada awal September lalu, atau sebelum resmi dilantik pada 20 Oktober mendatang.

    Saat disinggung tentang sikap politik RI terhadap ASEAN selama 10 tahun pemerintahan Joko Widodo, Retno mengatakan bahwa setiap pemimpin memiliki warna tersendiri.

    Namun soal landasan politik luar negeri, komitmen Indonesia terhadap ASEAN tidak akan berubah dengan bergantinya kepemimpinan. “Kalau kita bicara mengenai landasan ya, landasan politik luar negeri saya kira tidak berubah. Politik luar negeri bebas aktif, tetapi setiap pemimpin memiliki warna,” kata Retno.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Menteri Pertahanan (Menhan) RI yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke empat negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Malaysia, untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di kawasan.

    Dalam rangkaian lawatannya itu pada awal September lalu, Menhan Prabowo juga sempat singgah untuk pertemuan tak resmi dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra dan ayahnya, yang juga PM Thailand periode 2001–2006 Thaksin Shinawatra.

    Sementara itu pada Plenary Session KTT Ke-44 ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone sebagai tuan rumah, serta mengatasnamakan para pemimpin ASEAN memberikan apresiasi kepada Presiden RI Joko Widodo atas kontribusinya telah mempromosikan relevansi ASEAN selama pemerintahannya.

    Namun, Presiden Joko Widodo berhalangan hadir pada KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, yang diselenggarakan pada 9-11 Oktober 2024. Kehadirannya dalam pertemuan tingkat tinggi itu diwakili oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

    “Ketua mengatasnamakan seluruh anggota ASEAN menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Pak Jokowi atas kontribusinya dalam 10 tahun terakhir ini di ASEAN. Setelah itu mereka ‘applause’. Udah disampaikan oleh Pak Ma’ruf di pidatonya bahwa beliau sedang proses transisi,” kata Menlu Retno.

    Pada bagian lain, Menteri Retno Marsudi mengungkap sikap Indonesia dan ASEAN, bahwa soal perwakilan Myanmar di KTT ASEAN tidak akan memengaruhi keputusan ASEAN untuk mendorong Junta Militer melaksanakan Konsensus Lima Poin sebagai rujukan penyelesaian krisis tersebut.

    Dalam KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Junta Militer Myanmar mengirimkan perwakilan melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, untuk pertama kalinya dalam tiga tahun sejak kudeta tahun 2021.

    “Walaupun Myanmar hadir pada tingkat KTT dan juga pertemuan para menteri luar negeri, namun apabila ada proses pengambilan keputusan, maka Myanmar tidak boleh mem-block proses pengambilan keputusan,” kata Menlu Retno dalam keterangan pers di sela-sela KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/24).

    Dilansir Liputan6.com, Menlu Retno mengatakan bahwa sejak krisis di Myanmar terjadi pada 2021, para pemimpin ASEAN memutuskan tidak mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan. Namun, Myanmar tidak diperbolehkan mengirim perwakilan politisnya.

    Hal itu dilakukan agar Myanmar tidak menghambat kerja ASEAN secara keseluruhan, dan tidak diperkenankan untuk mengambil maupun menolak keputusan yang ditetapkan para pemimpin ASEAN.

    Sejak Keketuaan Brunei Darussalam Tahun 2021, Kamboja Tahun 2022 dan Indonesia Tahun 2023, Myanmar memutuskan tidak mengirimkan perwakilan pada pertemuan tingkat tinggi tahunan itu. (P-bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini