PRIORITAS, 9/6/25 9Jakarta): Pemerintah akan menggelontorkan 250.000 ton beras murah atau beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) pada Juni hingga Juli 2025 untuk menekan harga beras yang tinggi.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan penyaluran akan diprioritaskan ke wilayah dengan harga beras mahal, seperti Papua, Maluku, dan kawasan Indonesia Timur. Total stok SPHP tahun ini disiapkan 1,5 juta ton, di mana 181 ribu ton telah disalurkan pada Januari–Februari.
Bersamaan dengan program bantuan pangan
Distribusi SPHP juga dilakukan bersamaan dengan program bantuan pangan beras untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing menerima 10 kg beras per bulan.
Harga beras SPHP mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium, yaitu rp12.500/kg (Zona 1: Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi), rp13.100/kg (Zona 2: Sumatera lainnya, NTT, Kalimantan), dan rp13.500/kg (Zona 3: Maluku, Papua).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan beras SPHP tidak akan disalurkan ke daerah dengan harga beras rendah agar tidak merugikan petani.
Penyaluran SPHP difokuskan setelah masa panen raya selesai, saat harga gabah cenderung naik akibat penurunan produksi. (P-bwl)