PRIORITAS, 27/5/24 (Jakarta): Untuk menuju pelayanan masyarakat terintegrasike dalam satu platform, Presiden Joko Widodo meluncurkan ‘Govtech Indonesia’.
Disebutkan, ‘GovTech’ ditargetkan mulai dioperasikan pada September – Oktober 2024 mendatang.
Pantauan media di Istana Negara, Senin (27/5/24), Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba pukul 09.28 WIB. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Pagi hari ini saya luncurkan ‘Govtech Indonesia’ dengan nama INA Digital,” ujar Jokowi.
‘GovTech’ ini nantinya akan dikelola oleh kementerian dan lembaga sesuai Tupoksinya masing-masing.
Tidak sibuk isi berbagai aplikasi
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN/RB), Abdullah Azwar Anas, di kantornya, Minggu (26/5/24), mengatakan: “Jadi besok (hari ini) launching ‘GovTech’ oleh bapak Presiden. Sehingga ini memaksa dalam tanda kutip kementerian lembaga sekarang tidak boleh lagi membuat aplikasi-aplikasi baru kecuali menginteroperabilitaskan”.
Anas menyebut, Presiden Jokowi melarang setiap inovasi pelayanan Kementerian atau Lembaga dibuat menjadi satu aplikasi baru. Sebab, hal tersebut akan menyulitkan masyarakat.
“Kalau kita lihat hari ini masyarakat masih harus mengisi berulang berbagai data harus memfoto kopi KTP. Nah ke depan kita akan ke dalam SSO single sign-on, sehingga dengan begitu masyarakat tidak akan disibukkan lagi mengisi berbagai aplikasi dan berbagai data termasuk portal layanan yang telah terintegrasi dari berbagai layanan ke dalam satu portal,” demikian Azwar Anas. (P-DTK/jr) — foyo ilustrasi istimewa