PRIORITAS, 13/4/25 (Kota Vatikan): Kesehatan Paus Fransiskus terus meningkat setelah pulang dari rumah sakit selama lima minggu. Pemimpin umat Katolik sedunia ini, sudah berani tampil tanpa selang hidung untuk oksigen tambahan, dan menyapa umat saat Misa Minggu Palma, di lapangan Santo Petrus, Vatikan, hari Minggu (13/4/25).
“Paus Fransiskus telah hadir di Lapangan Santo Petrus untuk Minggu Palma, saat ia terus memulihkan diri dari pertempuran yang mengancam jiwa melawan pneumonia ganda”, kata pihak Vatikan, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Vatican News, hari Minggu (13/4/25).
Paus menyapa sekitar 20.000 jemaat di Kota Vatikan, saat ia bergabung dalam misa, sebulan lebih setelah keluar dari rumah sakit Gemelli Roma setelah mendapat perawatan medis intensif akibat terserang pneumonia ganda.
Terlihat Paus Fransiskus begitu bersemangat menyapa umat yang memenuhi lapangan tersebut. Umat pun sangat antusias mendekati untuk menyentuh tangan dan pakaian Paus Fransiskus saat ia dibawa dengan kursi roda menuruni jalan menurun ke altar utama.
Paus berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada para umat. “Selamat Minggu Palma, Selamat Pekan Suci”, ujarnya.
Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun, tidak memakai selang hidung untuk oksigen tambahan seperti yang ia ikenakan di Vatikan seminggu yang lalu. Ini memberi sebuah tanda yang meyakinkan pemulihannya semakin baik.
Dalam perjalanan kembali ke Basilika Santo Petrus, Paus berhenti untuk memberkati rosario, dan menawarkan permen kepada seorang anak laki-laki yang menyambutnya.
Dalam berkat Minggu tradisionalnya, yang disampaikan dalam bentuk teks sejak ia dirawat di rumah sakit pada pertengahan Februari, Paus semat berkata: “Di saat kelemahan fisik ini, mereka membantu saya untuk lebih merasakan kedekatan, kasih sayang, dan kelembutan Tuhan.”
Ia juga memanjatkan doa bagi mereka yang menderita akibat konflik di Sudan , yang menandai ulang tahun keduanya pada hari Selasa, dan bagi Lebanon , tempat perang saudara dimulai 50 tahun lalu, serta bagi perdamaian di Ukraina , Timur Tengah, Kongo, Myanmar, dan Sudan Selatan.(P-Jeffry W).