PRIORITAS, 12/5/24 (Jakarta): Aliran modal asing masuk (capital inflow) masih terus berjalan bagus ke pasar domestik, yang menandakan kondisi ekonomi keuangan kita tetap menjanjikan.
Tengok saja catatan Bank Indonesia (BI) terbaru, dimana aliran modal asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp4,04 triliun dalam periode 6-7 Mei 2024.
Disebutkan pula, mayoritas masuk melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Pihak BI mengungkapkan, detilnya aliran modal asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2,36 triliun dan instrumen SRBI sebesar Rp3,58 triliun. Namun, pada saat yang sama, modal asing keluar melalui pasar saham senilai Rp1,9 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 6-7 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,04 triliun terdiri dari beli neto Rp2,36 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,9 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp3,58 triliun di SRBI,” ujar Direktur Departemen Komunikasi BI, Fadjar Majardi dalam keterangan resmi yang diterima pada Jumat (10/5/24) dikutip Investor Daily.
Sejak Januari Rp46,61 T
Dijatakan, ecara kumulatif, dari 1 Januari sampai 7 Mei 2024, transaksi yang terjadi ialah nonresiden jual neto Rp46,61 triliun di pasar SBN, beli neto Rp3,83 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp31,43 triliun di SRBI. Adapun level yield surat utang Pemerintah Amerika Serikat atau US Treasury tenor 10 tahun turun ke level 4,46 persen per Selasa (7/5/24).
Nilai premi risiko investasi (credit default swap) Indonesia lima tahun turun menjadi 69,91 basis poin pada Selasa (7/5/24) dibandingkan posisi pada Jumat (3/5/24) yang sebesar 70,69 basis poin.
“BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” demikian Fadjar Majardi. (P-ID/BS/jr) — foto ilustrasi istimewa