PRIORITAS, 4/5/25 (Merlbourne): Australia sukses menggelar pemilihan umum. Dan Anthony Albanese akhirnya menjadi Perdana Menteri Australia pertama yang memenangkan masa jabatan tiga tahun berturut-turut kedua dalam dua dekade, setelah Partai Buruh memenangkan Pemilu tersebut.
Dilaporkan, ini merupakan kebangkitan dramatis bagi Partai Buruh dalam pemilihan umum (Pemilu) yang dibayangi oleh isu besar di Australia, yakni krisis biaya hidup.
Disebutkan pula, Partai Buruh pimpinan Albanese meraih mayoritas suara untuk parlemen. Sementara itu, Peter Dutton, pemimpin Partai Liberal yang konservatif, telah mengakui kekalahannya.
Selanjutnya, dalam pidato kemenangannya, Albanese berjanji untuk mengarahkan negara melalui masa sulit ketidakpastian global.
“Warga Australia telah memilih untuk menghadapi tantangan global dengan cara Australia, saling menjaga sambil membangun masa depan,” ujarya kepada para pendukungnya di Sydney.
“Kita tidak perlu mengemis atau meminjam atau meniru dari tempat lain. Kita tidak mencari inspirasi di luar negeri. Kita menemukannya di sini dalam nilai-nilai kita dan dalam masyarakat kita.”
Lampaui ambang batas
Seperti dikutip dari ABC dan Al-Jazeera, Partai Buruh berada di jalur yang tepat untuk memenangkan 85 kursi di DPR. Artinya Partai Buruh dengan mudah melampaui ambang batas 76 kursi yang dibutuhkan untuk mencapai mayoritas. Sayangnya, hasil suara untuk kursi Senat masih belum jelas. Meskipun Partai Buruh dapat memperoleh beberapa kursi, partai itu mungkin masih memerlukan dukungan dari partai-partai kecil, seperti Partai Hijau, atau Partai Independen untuk meloloskan undang-undang.
Sementara itu, dalam pidato kemenangannya, Albanese mengatakan bahwa rakyat Australia telah memilih “nilai-nilai Australia”. “Demi keadilan, aspirasi, dan kesempatan bagi semua,” katanya di tengah sorak sorai. “Di masa ketidakpastian global ini, rakyat Australia telah memilih optimisme dan tekad.” (P-me)