PRIORITAS, 26/9/25 (Washington): Menteri Perang (Pertahanan) Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth, diduga kuat akan memberhentikan sekitar 240 jenderal (30 persen) dari 800 jenderal aktif yang dimiliki AS saat ini.
Kekhawatiran itu semakin menguat setelah, Hegseth memerintahkan semua jenderal baik yang berada di AS maupun yang bertugas di seluruh dunia untuk menghadiri sebuah pertemuan mendadak.
“Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memerintahkan ratusan jenderal dan laksamana AS untuk berkumpul di Virginia dalam waktu singkat dan tanpa alasan yang jelas”, demikian yang diungkapkan sebuah laporan baru, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Jumat (26/9/25).
Tidak ada yang tahu apa maksudnya. Beberapa sumber militer AS mengatakan pertemuan tersebut menimbulkan kekhawatiran keamanan.
Tindakan Hegseth ini tak lama setelah Departemen Pertahanan AS (Pentagon) berganti nama menjadi Departemen Perang di bawah perintah eksekutif Presiden Donald Trump.
Hegseth telah memerintahkan para jenderal tersebut, untuk bertemu di pangkalan Korps Marinir di Quantico, Virginia, pada hari Selasa depan, lapor The Washington Post , mengutip lebih dari selusin orang yang mengetahui perintah tersebut.
Picu kekhawatiran
Langkah ini ikut memicu kekhawatiran, terutama setelah Hegseth memecat beberapa pemimpin militer senior awal tahun ini.
Sejak awal masa jabatannya, ia telah memecat sejumlah perwira tinggi. Pada Februari lalu, Hegseth mencopot Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Charles Brown Jr. beserta lima jenderal senior lainnya.
Bulan lalu, ia juga memberhentikan kepala badan intelijen Pentagon serta dua komandan militer.
Dalam memo pada Mei 2025, Hegseth menegaskan akan memangkas jumlah jenderal hingga 20% di Garda Nasional dan 10% di seluruh militer.
Hal ini terjadi setelah Hegseth memerintahkan pengurangan 20 persen jumlah jenderal dan laksamana bintang empat awal tahun ini.
“Lebih banyak jenderal dan laksamana tidak berarti lebih banyak kesuksesan”, kata Heghset dalam sebuah video yang diunggah ke X tak lama setelahnya.
Bulan lalu, Hegseth memecat Letnan Jenderal Jeffrey Kruse, setelah badan yang dipimpinnya mengungkapkan serangan AS ke fasilitas nuklir Iran pada bulan Mei, tidak seefektif seperti diklaim Presiden Donald Trump.
Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, mengonfirmasi Hegseth akan berbicara kepada para pemimpin militer senior, awal pekan depan. Ia tidak memberikan informasi tambahan apa pun.
Ada sekitar 800 jenderal dan laksamana yang ditempatkan di AS serta disejumlah pangkalan serta markas di seluruh dunia.
Perintah ini berlaku untuk semua perwira senior berpangkat dari brigadir jenderal — atau setara dengan laksamana di Angkatan Laut — ke atas yang bertugas di posisi komando, serta penasihat tertinggi mereka.
Baru kali ini
Sumber-sumber mengatakan baru kali ini ada Menteri Pertahanan AS memerintahkan pertemuan besar para pemimpin militer, dengan cara mengumpulkan mereka di satu tempat seperti itu.
Beberapa sumber juga mengatakan pertemuan tersebut menimbulkan pertanyaan keamanan.
“Orang-orang sangat khawatir. Mereka tidak tahu apa artinya”, ujar seorang sumber.
Dua sumber juga mengatakan mereka khawatir para komandan yang ditempatkan di luar negeri harus hadir, meskipun situasi saat ini sedang ‘panas’.
Para komandan tinggi di zona konflik, serta para pemimpin senior di Eropa, Timur Tengah, dan kawasan Asia-Pasifik, semuanya diperkirakan akan hadir.
“Anda tidak memanggil GOFO yang memimpin orang-orang mereka dan pasukan global ke auditorium di luar DC dan tidak memberi tahu mereka mengapa/apa topik atau agendanya,” kata seorang sumber, menggunakan akronim GOFO yang merujuk pada perwira umum atau perwira tinggi di militer.
“Apakah kita akan menarik semua jenderal dan perwira tinggi dari Pasifik sekarang?” kata seorang pejabat AS kepada Post. “Semuanya aneh”, ujarnya.(P-Jeffry W)
No Comments