PRIORITAS, 21/3/25 (Jakarta): Untuk mendukung produksi film animasi karya anak bangsa, Kementerian Ekonomi Kreatif mengajak jajaran Kabinet Merah Putih bersama anggota Komisi VII DPR RI nonton bareng (nobar) film animasi anak berjudul “Jumbo”. Nobar diadakan di XXI Plaza Indonesia Jakarta pada Kamis (21/3/25) malam.
Dalam konferensi pers sebelum nobar, Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf)/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan, nobar tersebut merupakan wujud dukungan moril dari pemerintah atas arahan Bapak Presiden Prabowo untuk terus mendukung industri kreatif Indonesia. “Khususnya bangkitnya film animasi nasional,” kata Teuku Riefky.
Ia menambahkan, film animasi “Jumbo” telah didukung oleh seluruh kementerian dalam Kabinet Merah Putih yg membuktikan bahwa pemerintah hadir dalam pengembangan perfilman di Indonesia.
Dijadwalkan, film “Jumbo” akan tayang saat Lebaran nanti. “Ini diharapkan dapat menjadi salah satu Intelectual Property (IP) lokal baru yang bisa mendongkrak perekonomian utamanya di sektor ekonomi kreatif yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Menekraf.
Kehadiran jajaran kementerian dan anggota legislatif diharapkan bisa menjadi semangat para kreator animasi Indonesia di industri kreatif untuk terus bertumbuh. “Kita percaya bahwa industri kreatif akan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional ke depan,” ujarnya.
“Banyak sekali kemampuan anak bangsa kita. Tidak hanya ‘Jumbo’, tetapi banyak kita harapkan ke depan juga ‘Jumbo-Jumbo’ lain akan semakin tampil, tidak hanya di Indonesia, tetapi di dunia,” kata Riefky.
Ia menyebutkan, saat ini banyak generasi muda Indonesia yang menciptakan karakter lokal yang menarik dan juga memberikan inspirasi. Ia juga mengatakan “Jumbo” dapat menjadi IP yang mendunia jika di sosialisasikan dengan baik dan didukung semua pihak.
Dikatakannya, Kemenekraf/Bekraf juga siap mendukung kreator Indonesia di setiap rantai ekosistem ekonomi kreatif, mulai dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, bahkan sampai perlindungan dan konservasi.
Menurut Riefky, ada ekosistemnya atau rantai nilainya seperti itu. “Kadang memang pemerintah hadir di tahapan kreasi, tapi ada juga kadang-kadang hadir di tahapan distribusi seperti hari ini,” tambahnya.
Tapi mungkin ada kalanya, kata Riefky, pada saat kreasi dan produksi si para kreator ini mungkin sudah ada jalan keluarnya tetapi nanti butuh lagi perlindungan pada saat konservasi atau pada saat dibajak. “Di situlah hadirnya pemerintah,” ucapnya.
Ia juga mendukung talenta muda di bidang animasi agar memproduksi sebanyak mungkin animasi yang selaras dengan budaya Indonesia.
Kementerian Ekonomi Kreatif saat ini juga terus berkomunikasi dengan para perguruan-perguruan tinggi termasuk pendidikan formal, non-formal, dan vokasi untuk terus mengembangkan kualitas dari animator.
Ia mengharapkan dengan berbagai kolaborasi dan dukungan akan semakin banyak lagi film berkualitas dan juga profesi animator juga akan menjadi lapangan pekerjaan yang juga menjadi favorit anak-anak muda Indonesia.
Sinopsis
Film animasi “Jumbo” yang merupakan hasil karya lebih dari 400 kreator Indonesia dan dikerjakan selama lima tahun, akan tayang di momen Lebaran 2025 di bioskop Indonesia dan juga di 17 negara lainnya.
Dikisahkan, Don, seorang anak laki-laki yang berusaha membuat pertunjukan buku dongeng peninggalan Ayah dan Ibunya. Sayangnya, ada yang mengejek dan meremehkan mimpi Don. Termasuk salah satu temannya, Atta, yang mencuri buku dongeng Don.
Untungnya, Don selalu punya Oma, dan sahabatnya yang bernama Nurman dan Mae yang selalu ada. Mereka pun bertemu dengan Meri, seorang anak perempuan dari dunia lain yang berusaha untuk mencari kedua orang tuanya. Tak sedikit hambatan yang datang. Dan disitulah serunya film “Jumbo”.
Pengisi suara
Sederet nama artis terkenal Indonesia ikut berpartisipasi dalam film “Jumbo”. Mereka menjadi pengisi suara karakter tokoh-tokoh di dalam film.
- Prince Poetiray sebagai Don. Seorang anak laki – laki yang ingin mementaskan buku dongeng peninggalan Ayah dan Ibunya supaya didengarkan banyak orang.
- Den Bagus Satrio Sasono sebagai Don (4 tahun).
- Yusuf Özkan sebagai Nurman. Sahabat Don yang selalu jadi teman terbaik dan siap sedia.
- Graciella Abigail sebagai Mae. Sahabat Don yang sering jadi penengah jika Don dan Nurman berbeda pendapat.
- Quinn Salman sebagai Meri. Teman baru Don yang lemah lembut, suka membantu, dan selalu menepati janji.
- Muhammad Adhiyat sebagai Atta. Seorang anak laki – laki yang paling jago main kasti.
- Bunga Citra Lestari sebagai ibu Don.
- Ariel “Noah” sebagai ayah Don.
- Ratna Riantiarno sebagai Oma Don.
- Angga Yunanda sebagai Acil.Kakak dari Atta.
- Cinta Laura Kiehl sebagai Ibu Meri.
- Ariyo Wahab sebagai Ayah Meri.
- Kiki Narendra sebagai Pak Rusli.
- Aci Resti sebagai Panitia Datar.
- Rachel Amanda sebagai Panitia Panik
(P-Rebecca WT)
