PRIORITAS, 18/11/2024: Para penggemar K-Drama atau K-Pop pasti sudah sangat mengenal minuman beras fermentasi, makgeolli, yang biasa diminum saat pernikahan, ulang tahun atau perayaan sukacita lain yang biasanya dimulai dengan bersulang.
Di Korea Selatan, budaya bersulang, terutama minuman beras fermentasi dan makgeolli identik dengan perayaan kebahagiaan dan mempererat hubungan sosial.
Itu sebabnya penduduk Korea Selatan merayakan keberhasilan, perayaan tradisional, dan hari istimewa dengan mengkonsumsi minuman fermentasi tradisional Korea. Tidak hanya itu, ketika ingin mempererat hubungan dengan teman, rekan kerja, dan keluarga, biasanya juga mengkonsumsi minuman tersebut.
“Budaya minum ini sendiri sudah melekat sebagai budaya Korea Selatan yang dikenal seluruh dunia, termasuk Indonesia.” ungkap Lee Seung Hoon, Chief Representative Korea Agro-Trade Center (aT Center) dalam pameran pangan terbesar se-Indonesia, SIAL Interfood 2024 di JI EXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Perkenalkan makgeolli langsung ke pengunjung
Dalam pameran yang diadakan pada 13-16 November lalu, aT Center menyiapkan booth khusus bernama Miracle K-Spirit untuk mempromosikan minuman fermentasi berbahan dasar beras, seperti minuman beras fermentasi dan makgeolli (arak beras) yang dinikmati pengunjung secara langsung melalui delapan jenis cocktail yang dibuat langsung oleh Content Creator sekaligus bartender, Leonardy Leo.

Minuman beras fermentasi yang diperkenalkan dalam pameran ini adalah Hwayo, minuman yang terbuat dari 100 persen fermentasi beras organik dan air murni, tanpa campuran apapun.
Makgeolli murni lebih sehat dari minuman alkohol lain
Makgeolli yang murni tersebut kandungan alkoholnya masih bisa dibilang cukup rendah. Dan, apabila diminum dalam jumlah yang terbatas, minuman beras fermentasi yang dibuat dari beras organik sebenarnya juga punya efek baik untuk kesehatan.
Misalnya, efek relaksasi, melancarkan peredaran darah, hingga baik untuk pencernaan. Kebiasaan untuk mencampurkan minuman, khususnya minuman beras fermentasi juga bukan praktek yang asing di Korea Selatan.
Untuk beberapa orang, rasa minuman beras fermentasi murni bisa terlalu kuat, sehingga bisa dicampur dengan soda atau jus buah agar rasanya menjadi lebih ringan.
Menurut Leonardy Leo juga, pencampuran minuman fermentasi juga bisa menciptakan rasa minuman yang lebih menarik dan membuat suasana menjadi lebih menyenangkan.
Mencampur minuman beras fermentasi membuatnya lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing orang, baik dalam hal rasa maupun intensitas alkohol.(P-Rebecca WT)