Roadshow penguatan kelembagaan yang digelar Bawaslu DKI Jakarta, di Sekretariat Forum Masyarakat Katolik Indonesia. (dok. FMKI)PRIORITAS, 1/12/2025 (Jakarta): Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta menegaskan pentingnya penguatan kelembagaan dan fungsi penegakan hukum pemilu dalam Sosialisasi Roadshow Penguatan Kelembagaan yang digelar di Sekretariat Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI).
Informasi yang diperoleh dari FMKI, Senin (1/12/25) menyebut, kegiatan yang berlangsung Sabtu akhir pekan lalu itu, bertajuk “Penguatan Fungsi Bawaslu dalam Penegakan Hukum” dan diikuti oleh peserta Kaderisasi Pratama KAJ dengan fokus pada tema besar, “Panggilan Orang Muda: Merawat Indonesia, Menguatkan Pemilu dan Demokrasi”.
Pada sesi pertama, pakar kepemiluan nasional, Prof. A. Ramlan Surbakti, mengingatkan bahwa kualitas demokrasi Indonesia tengah mengalami penurunan. Menurutnya, lima lembaga pengukur demokrasi internasional menunjukkan bahwa Indonesia belum memasuki kategori negara demokrasi mapan. Dua faktor utama menjadi sorotan: dominasi politik uang dan penyalahgunaan kekuasaan.
“Misinformasi, disinformasi, dan malinformasi semakin sulit dipisahkan dalam praktik politik kita saat ini. Ini menggerus integritas pemilu dan kepercayaan publik,” ujar Ramlan.
Sesi berikutnya menghadirkan RD Antonius Suyadi, Ketua TSBP 4 KAJ, yang menekankan pentingnya pembentukan karakter dan mentalitas kader muda melalui tiga jenjang kaderisasi: Pratama, Madya, dan Paripurna. Ia menegaskan bahwa Gereja mendorong generasi muda Katolik untuk berkontribusi di ruang publik, termasuk menjadi PNS, anggota TNI–Polri, dan berbagai profesi strategis lainnya.
“Kaderisasi bukan hanya soal ilmu, tetapi pembentukan watak dan spiritualitas. Kita perlu hadir di ruang-ruang yang membutuhkan integritas,” tuturnya. Ia berharap pemerintah dan para pemimpin dapat membuka akses lebih luas bagi kader muda yang memiliki kompetensi dan kredibilitas.
Sesi terakhir menghadirkan Yulius Setiarto, anggota Komisi I DPR RI sekaligus Anggota Badan Pekerja FMKI. Ia menegaskan relevansi kaderisasi dalam membentuk disiplin mental, spiritual, dan fisik. Menurutnya, kesempatan dalam dunia profesional dan politik tidak selalu dapat direncanakan sehingga kesiapan diri menjadi kunci.
“Kesempatan tidak bisa diprediksi. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri setiap hari. Ketika peluang datang, kita harus siap mengambilnya,” ujar Yulius.
Melalui kegiatan ini, FMKI dan Bawaslu DKI Jakarta berharap generasi muda semakin memahami peran strategisnya dalam menjaga kualitas demokrasi serta terlibat aktif dalam proses pemilu yang lebih adil, bersih, dan berintegritas. (P-rd/bwl)
No Comments