29.2 C
Jakarta
Wednesday, July 23, 2025

    Matcha, Minuman Sejenis Teh Hijau yang Bikin Panjang Umur, Kini Jadi Minuman Populer, di Starbucks Ada 

    Terkait

    PRIORITAS, 6/9/2024 (Jakarta): Beda-beda tipis dengan green tea atau teh hijau, matcha yang juga adalah teh, ternyata memiliki kelebihan luar biasa. Orang Jepang meyakini, dalam kebanyakan kasus, matcha terbukti meningkatkan potensi umur panjang.

    Matcha merupakan jenis teh hijau Jepang yang pada zaman dahulu digiling secara tradisional dengan penggilingan batu (stoneground) menjadi bubuk halus. Matcha Jepang memiliki rasa yang kaya, berserat (vegetal), umami kuat, kental, tidak pahit, tidak masam, dan ada sedikit sentuhan rasa manis di mulut.

    Selain itu, aroma matcha berkualitas terasa segar, seperti tanaman (grassy), agak manis, dan tidak apek. Jika dilihat secara kasat mata, matcha bertekstur bubuk halus kering dan berwarna hijau terang yang cerah, menandakan standar tinggi.

    Keberdaan matcha di Indonesia sudah semakin dikenal, apalagi saat kedai minuman sekelas Starbucks menyajikannya. Matcha disajikan sebagai minuman panas atau dingin, bahkan dalam bentuk kukis, dan dijual berupa bubuk (powder).

    Matcha disajikan dalam berbagai bentuk. Mulai dari minuman, kukis, bahkan dijual berupa bubuk. (Foto-foto: Ist.)

    Cara membedakannya dengan green tea, pernah dipaparkan pakar the Indonesia, Ratna Somantri. Ia menjelaskan perbedaan dari kedua jenis teh ini.

    Menurutnya, ketika membedakannya, orang-orang harus melihat, mencium dan merasakan bubuk matcha dan green tea. “Orang harus lihat dan coba baru tau. Matcha itu adalah teh hijau dari Jepang yang memang mengalami proses yang khusus, proses yang khusus itu yang pertama dari tanamannya sendiri harus ditutupi dari matahari supaya klorofilnya tinggi, asam aminonya tinggi sehingga menghasilkan warna hijau yang cerah.” jelas Ratna dalam sebuah kesempatan pada di Jakarta.

    Matcha menurut Ratna juga memiliki rasa yang khas, yakni rasa creamy yang berasal dari tehnya. Proses pengolahan matcha juga spesial, menggunakan daun dari teh hijau yang sudah melalui proses khusus agar menghasilkan bubuk matcha.

    Matcha bahkan disajikan dalam bentuk variasi es krim. (Foto-foto: Ist.)

    Teh Panjang Umur

    Pakar gizi, Michiko Tomioka, wanita kelahiran Jepang yang kini menjalani kehidupannya di Amerika Serikat, bercerita bagaimana minuman matcha berdampak pada kesehatan. Dalam kebanyakan kasus, matcha terbukti meningkatkan potensi umur panjang warga Jepang.

    “Matcha adalah minuman nomor satu saya untuk meningkatkan umur panjang, dan saya meminumnya setiap hari,” jelas Michiko, seperti dikutip ANTARA dari CNBC.

    Michiko tumbuh besar di Nara, Jepang, daerah yang dikelilingi oleh ladang teh dan matcha. Meski kemudian dirinya berkarier di AS, minuman ini selalu dibawa lantaran mengingatkannya kepada budaya warisan tradisional keluarga.

    “Saya masih rutin melakukan Chado, upacara minum teh tradisional Jepang untuk menyiapkan teh hijau,” ujarnya, “Bibi saya yang berusia 99 tahun dan mentor saya yang berusia 98 tahun, yang saya panggil Papa-san, telah membuat matcha mereka sendiri hampir sepanjang hidup mereka. Saya bahkan mewarisi beberapa mangkuk dan peralatan makan matcha mereka.”

    Michiko menyebut matcha mengandung nutrisi utama seperti vitamin A, C, dan K, serat, protein, juga asam amino l-theanine, yang telah terbukti membantu meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, dan meningkatkan fungsi kognitif.

    Kandungan polifenol seperti epigallocatechin gallate (EGCG) juga terdapat pada matcha. Polifenol adalah senyawa alami pada tanaman yang kaya antioksidan dan dapat membantu melawan penyakit dan peradangan.

    “Penelitian juga menunjukkan bahwa matcha dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan juga dapat meningkatkan kesehatan usus,” jelas dia.

    “Ada banyak cara untuk mengonsumsi matcha, termasuk bersama makanan manis seperti kue, biskuit, puding chia, dan mochi,” sambungnya.

    Namun, Michiko memilih untuk mengolah matcha sesuai dengan budayanya. “Cara saya menyiapkan semangkuk matcha setiap hari, mulai memanjatkan doa dan semangkuk matcha untuk leluhur saya. Lalu, saya membuat mangkuk untuk diri saya sendiri dan satu untuk anak saya sebelum ia pergi bekerja sebagai terapis fisik. Ritual harian untuk melakukan Chado ini membuat saya merasa damai,” ungkapnya. (P-ANT/hdt)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini