28.7 C
Jakarta
Wednesday, February 5, 2025

    Maman Abdurrahman ungkap pentingnya transformasi gerakan organisasi dari pendekatan politik menuju kewirausahaan

    Terkait

    PRIORITAS, 26/1/25 (Jakarta): Gerakan organisasi berorientasi kewirausahaan merujuk pada upaya untuk menciptakan dan mengembangkan organisasi yang mendorong anggotanya untuk berfikir dan bertindak seperti wirausahawan, baik dalam konteks bisnis, sosial, maupun profesional.

    Dalam hal ini, ungkap Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, kewirausahaan tidak hanya terbatas pada penciptaan bisnis baru, tetapi juga meliputi inovasi, kreativitas, dan kepemimpinan dalam menciptakan nilai dan solusi.

    Untuk mencapainya, tambhnya, gerakan ini perlu mengintegrasikan berbagai prinsip kewirausahaan ke dalam visi, budaya, dan aktivitas organisasi. Maman Abdurrahman menambahkan soal pentingnya transformasi gerakan organisasi dari pendekatan politik menuju orientasi kewirausahaan.

    “Orientasi gerakan organisasi tidak lagi cukup hanya berbasis pendekatan politik semata, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan organisasi serupa harus mulai menggeser fokus pada gerakan kewirausahaan,” kata Menteri UMKM dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (26/1/25).

    Menurut dia, paradigma gerakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan KAHMI harus berkembang seiring dengan perubahan zaman, sehingga dapat sejalan dengan program strategis Kementerian UMKM untuk meningkatkan rasio kewirausahaan menuju Indonesia sebagai negara maju.

    “Saya mengajak seluruh alumni HMI untuk mulai beralih pada gerakan kewirausahaan sebagai bagian dari upaya besar ini,” katanya dilansir Antara.

    Lebih lanjut, Maman menjelaskan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan Kementerian UMKM untuk mendukung pengembangan UMKM. Ia menyoroti pentingnya perluasan akses pembiayaan dengan mendekatkan akses dan menyederhanakan proses.

    Selain itu, peningkatan kapasitas usaha juga menjadi salah satu prioritas utama, termasuk melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan.

    Soal tantangan atau persaingan terbesar, hal yang dihadapi produk UMKM lokal adalah produk impor terutama dari Tiongkok yang dikenal memiliki harga lebih murah karena mereka memiliki kapasitas produksi yang besar.

    Menghadapi hal ini, Kementerian UMKM telah memperkenalkan konsep Holding UMKM, sebuah sistem konsolidasi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing. “Holding UMKM memungkinkan kita untuk menurunkan biaya produksi secara signifikan. Jika satu UMKM memproduksi sendiri, biaya per produknya mungkin tinggi. Namun, dengan sistem holding, biaya tersebut dapat ditekan, sehingga produk UMKM kita mampu bersaing,” ujarnya. (P-bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini