PRIORITAS, 12/10/24 (Jakarta): Lima kerangka manusia ditemukan di bekas Istana Bhre Wengker. Kerangka tersebut diprediksi milik manusia yang hidup pada zaman Majapahit. Tim Paleoantropologi dari Departemen Antropologi Fisip Universitas Airlangga (Unair) pun masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap 5 kerangka manusia yang ditemukan.
Penelitian dilakukan di Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian Universitas Airlangga. Dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan profil biologis untuk mengidentifikasi jenis kelamin hingga berbagai kekhasan tubuh terhadap kerangka yang telah dipindahkan ke Surabaya itu.
“(Proses pemeriksaannya) bisa lama bisa cepat terkait dengan kondisi rangka itu sendiri dan kelengkapan rangka. Di Kumitir ini kondisinya relatif rapuh, ndak utuh, ndak lengkap. Jadi kami juga masih perlu membersihkan matriks atau sedimen yang menempel di tulang,” ujar Tenaga Ahli Paleoantropologi dari Departemen Antropologi Fisip Unair, Delta Bayu Murti saat dihubungi detikJatim, Jumat (11/10/24).
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang telah dilakukan terhadap kerangka tersebut, untuk sementara ini Delta mengatakan kerangka itu kemungkinan hidup di masa Majapahit atau akhir masa Majapahit. “Untuk hidup di masa apa, itu paling cepat kontekstualisasi rangkanya dengan bangunan di situs itu. Mungkin di sekitar abad 16, 17, 18 Masehi,” katanya.
Namun untuk memastikan keakuratan dugaan ini, Delta menekankan pihaknya masih akan melakukan analisis dating terhadap kelima kerangka tersebut. “Untuk memastikan mereka hidup di massa apa itu perlu ada analisis dating atau uji pertanggalan untuk memastikan mereka hidup di periodisasi apa,” jelas Delta.
Sebelumnya ekskavasi Istana Bhre Wengker di Situs Kumitir, di Desa Kumitir, Jatirejo, Mojokerto menemukan 5 kerangka manusia. Ke-5 kerangka itu terkubur dengan posisi tak lazim. Yakni, tengkurap dan kedua tangan mereka dilipat di depan dada.
“Semuanya (dikubur) tengkurap dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Posisi kepala lurus menghadap ke bawah. Bukan sesuatu yang normal,” terangnya dilansir detikJatim di lokasi ekskavasi, Rabu (9/10/24). (*)