26.2 C
Jakarta
Saturday, June 14, 2025

    Larang anak akses media sosial dan toko pisau, Presiden Prancis beri perhatian khusus

    Terkait

    PRIORITAS, 11/6/25 (Paris): Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi perhatian khusus pada insiden penusukan seorang pegawai sekolah oleh remaja pada Selasa (10/6/25) kemarin. Oleh karena itu, Prancis berencana melarang akses media sosial bagi anak berusia di bawah 15 tahun, dan memperketat aturan penjualan senjata tajam bagi anak.

    “Kita harus melarang media sosial bagi anak berusia di bawah 15 tahun. Saya memberikan Eropa waktu beberapa bulan untuk bertindak. Jika tidak, kami akan mulai melakukannya di Prancis. Kita tidak bisa menunggu lebih lama,” kata Macron kepada penyiar televisi France 2.

    April lalu, mantan Perdana Menteri Prancis Gabriele Attal mengusulkan larangan media sosial bagi anak di bawah 15 tahun. Selain itu membatasi akses pada malam hari bagi remaja di atas 15 tahun sebagai bagian dari “tindakan radikal” untuk memerangi kecanduan internet.

    Sudah kritis

    Perdana Menteri Francois Bayrou mengatakan di media sosial, ancaman senjata tajam sudah kritis dan bersumpah “menjadikan wabah yang menyebar luas ini sebagai musuh masyarakat”.

    Merespon itu, Macron berjanji mengatur dengan lebih baik penjualan senjata tajam, termasuk penjualan secara daring.

    “Kami akan memperketat aturan. Hal ini berarti memperkenalkan sanksi keuangan dan larangan yang luas. Kita tidak akan lagi bisa menjual senjata tajam. Seorang remaja 15 tahun tidak lagi bisa membeli pisau secara daring,” kata Presiden Macron.

    Sebelumnya, pada Selasa, seorang siswa berusia 15 tahun menusuk pegawai sekolah perempuan berulang kali dengan pisau. Ia juga melukai seorang polisi di sekolah menengah di Nogent, daerah timur laut Prancis. Pegawai sekolah yang menjadi korban penusukan itu tewas akibat luka-luka yang dideritanya. (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini