PRIORITAS, 10/2/25 (Jakarta): Pameran yang menampilkan akulturasi atau perpaduan budaya Tionghoa dan Indonesia, digelar di area outdoor Museum Nasional Jakarta. Diberi nama “Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara”, pameran tersebut dibuka secara resmi Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Senin (10/2/25) malam tadi. Pameran dibuka untuk publik mulai Selasa (11/2/25).
Setelah memberikan sambutan, Menbud Fadli Zon mengajak Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri (Wamen) Kebudayaan Giring Ganesha, dan Wamen Pemberdayaan Perempuan dan Perldungan Anak Veronica Tan naik ke atas panggung. Menbud minta didampingi saat membuka resmi pameran tersebut.
Tak hanya mereka, Menbud juga mengajak undangan-undangan VIP naik ke panggung dan menyaksikan prosesi pembukaan pameran melalui tetabuhan. Setelah itu, mereka masuk ke ruang pameran.
Pameran itu sendiri mulai Selasa (11/2/25) sudah dibuka untuk umum, dan menurut Ketua Penyelenggara, Indira Estiyanti Nurjadin yang juga Direktur Eksekutif Museum Nasional, pameran tersebut bakal berlangsung selama tiga bulan.
Dalam sambutannya sebelum membuka pameran, Fadli Zon mengungkapkan, akulturasi atau perpaduan dua budaya, dalam hal ini Tionghoa dan Indonesia, menjadi bukti sejarah adanya interaksi yang harmonis antara masyarakat Tionghoa dan lokal di masa lampau.
Hadir dalam acara pembukaan malam tadi, selain menteri dan wakil menteri, adalah Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Fabien Penone, dan perwakilan negara-negara sahabat dari Thailand, Peru, dan Austria.
Hadir juga Ketua Komisi IV DPR RI Titik Hediati Soeharto yang didampingi anaknya bersama Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, pejabat-pejabat eselon satu Kemenbud, perwakilan kementerian serta lembaga nagara, Lisa Thohir (istri Menteri BUMN Erick Thohir), Anissa Yudhoyono (istri Menko Bidang Infrastrukur dan Pembangunan Kewilayahan Indonesia Agus Harimurti Yudhoyono), Anissa Yudhoyono, dan undangan lainnya seperti staf khusus Menteri Komunikasi dan Digital, Raline Shah.
Di awal acara, tampil barongsai dan pergelaran seni berupa sendratari singkat berjudul “Kang Ching Wee” yang menggambarkan hadirnya etnis dan budaya China di Indonesia, khususnya di Bali, yang dibawakan seniman tari kawakan, Didik Nini Thowok dan kawan-kawan.
Sedangkan di akhir acara, tampil beberapa juara dari ajang Miss Tionghoa Indonesia 2024 dengan talenta mereka dalam dunia musik lewat lagu antara lain oleh Hitadewi Abhassara dan Meghan Suwandi, serta permainan biola si cilik Natashia Chong.
Warisan budaya Tionghoa
Dalam rilis penyelenggara, disebutkan, pameran “Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara” akan mengajak para pengunjung untuk mengeksplor lebih dalam tentang sejarah, peran dan warisan budaya masyarakat Tionghoa dalam membentuk keberagaman budaya di Nusantara.
Selain itu, pameran juga menyoroti bagaimana interaksi masyarakat Tionghoa dan Nusantara dalam menciptakan warisan budaya yang kaya dan harmonis. Terdapat tiga bagian yang dapat dikunjungi yakni zona interaksi awal, zona mengadu nasib dan meretas jalan kemerdekaan, serta zona merayakan keberagaman.
Pada zona interaksi awal, pengunjung akan diajak mengungkap jejak kedatangan masyarakat Tionghoa di Nusantara, perannya dalam perdagangan serta awal pembauran budaya.
Kemudian melalui zona mengadu nasib dan meretas jalan kemerdekaan, pihak penyelenggara ingin menggambarkan dinamika sosial dan politik masyarakat Tionghoa di Indonesia, termasuk kontribusi mereka dalam perjuangan kemerdekaan.
Sedangkan di zona merayakan keberagaman, ditampilkan berbagai aspek akulturasi budaya Tionghoa dalam busana, arsitektur, kuliner, bahasa, seni dan kepercayaan yang telah menjadi bagian dari kebudayaan Tanah Air saat ini.
Judul dari pameran sendiri pun diambil dari kata ‘kongsi’ yang berasal dari bahasa Hokkian ‘gongsi’ yang berarti kerja sama.
Diinformasikan, masyarakat yang ingin menyaksikan pameran, dikenakan biaya tiket sebesar Rp15 ribu bagi anak usia 3-12 tahun, Rp25 ribu bagi orang dewasa, dan Rp50 ribu untuk Warga Negara Asing (WNA). Tiket dapat dibeli langsung di tempat yakni di loket museum ataupun melalui aplikasi Traveloka.
Terselenggaranya pameran “Kongsi” merupakan bagian dari upaya Museum dan Cagar Budaya (IHA) dalam melakukan tugasnya terkait pengelolaan museum serta promosi dan publikasi kegiatan kebudayaan sebagai upaya penguatan wawasan masyarakat soal warisa budaya Indonesia. (P-ht)