PRIORITAS, 1/11/24 (Jakarta): Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar rapat koordinasi pemanfaatan keanggotaan Indonesia sebagai anggota UN Tourism dan persiapan pertemuan ke-122 “Session of Executive Council Meeting” yang akan diselenggarakan pada 13-15 November 2024 di Kolombia mendatang.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memaksimalkan manfaat dari keanggotaan Indonesia pada UN Tourism guna mendukung pengembangan pariwisata nasional yang berdaya saing global yang sejalan dengan visi Asta Cita.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini (Diah) M. Paham, menekankan pentingnya untuk meningkatkan pemanfaatan organisasi internasional UN Tourism, badan PBB yang menangani isu pariwisata, serta melakukan monitoring dan evaluasi terkait pemanfaatan tersebut pada Rapat Koordinasi yang diadakan di Double Tree by Hilton Jakarta, 1 November 2024.
“Penting bagi kita untuk memastikan bahwa keanggotaan Indonesia di UN Tourism membawa manfaat nyata bagi pengembangan pariwisata nasional. Monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan akan membantu kita memahami bagaimana kontribusi UN Tourism dapat diperkuat untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia,” ujar Diah.
Berdasarkan Perpres Nomor 30 Tahun 2019, keanggotaan Indonesia di Organisasi Internasional (OI) harus memberikan manfaat di setiap bidangnya. Mengingat Indonesia setiap tahunnya mengeluarkan biaya untuk keanggotaan Indonesia di UN Tourism, sangat penting bagi kementerian, khususnya Kemenparekraf/Baparekraf untuk melakukan evaluasi dan monitoring pemanfaatan UN Tourism yang akan dilaporkan kepada Presiden melalui Kementerian Luar Negeri.
Beberapa contoh pemanfaatan UN Tourism yang pernah dilakukan antara lain adalah penyelenggaraan kegiatan internasional, seperti World Tourism Day 2022, Gastronomy Tourism Project 2020-2023, International Tourism Investment Forum, dan The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific 2024.
Selain itu, terdapat pula pemanfaatan program UN Tourism lainnya, seperti program akselerasi desa wisata menjadi “Best Tourism Villages by UN Tourism” melalui “Upgrade Programme” yang saat ini diikuti oleh tiga desa wisata Indonesia, yaitu Desa Wisata Taro, Belibante, dan Pela.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai stakeholders pariwisata terkait, antara lain adalah Kementerian Luar Negeri, Politeknik Pariwisata, “Affiliate Member” UN Tourism, yaitu Traveloka dan Pintu Bali Digital (Bali.com), serta desa wisata anggota UN Tourism Best Tourism Villages yang selama ini melakukan kerja sama langsung dengan UN Tourism.
Sebagai kementerian penjuru dari UN Tourism, Kemenparekraf akan terus mendorong berbagai macam pemanfaatan melalui program-program yang dijalankan oleh UN Tourism melalui kolaborasi oleh berbagai stakeholders pariwisata tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Yohpy Ichsan Wardana, menyampaikan komitmen Kemenlu untuk terus berkolaborasi dengan seluruh Kementerian/Lembaga terkait dalam mengkaji kebermanfaatan keanggotaan Indonesia di organisasi internasional, termasuk UN Tourism, agar selaras dengan prioritas nasional dan kemampuan keuangan negara.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang telah secara reguler menyampaikan laporan tahunan kepada kami” ucap Yohpy.
Indonesia juga saat ini memiliki posisi penting dalam struktur organisasi UN Tourism, yaitu sebagai anggota dari Executive Council UN Tourism.
Indonesia akan hadir dalam pertemuan Executive Council ke-122 pada 13-15 November 2024 di Kolombia mendatang mewakili negara-negara UN Tourism wilayah Asia dan Pasifik membahas berbagai isu strategis di sektor pariwisata dunia.
Direktur Sosial Budaya dan OINB Kemenlu, Penny Dewi Hersati turut hadir memberikan paparan terkait arah kerja sama multilateral di bidang pariwisata serta masukan untuk agenda pertemuan UN Tourism Executive Council.
Setelah rapat koordinasi ini dilangsungkan, Kemenparekraf akan melakukan finalisasi terkait laporan pemanfaatan UN Tourism Tahun 2024 untuk disampaikan kepada Presiden melalui Kementerian Luar Negeri.
Turut hadir Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, Direktur Hubungan Antarlembaga, Yulia, Kepala Biro Komunikasi, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani. (P/bwl)