PRIORITAS, 28/2/25 (Tangerang): Banyak orang tua masih belum memahami dan menganggap kondisi kekurangan zat besi, bukanlah yang penting meski dampaknya sangat besar, di antaranya menghambat perkembangan daya piker anak. Demikian pandangan ahli gizi, Siti Hanifah.
“Kalau terus dibiarkan tanpa adanya penanganan, kekurangan zat besi pada anak dapat berpengaruh kognitif anak ke depannya, seperti fokus dan aktif belajar serta berpengaruh pada menurunnya kualitas hidup,” kata Siti Hanifah dalam keterangannya kepada media di Tangerang, Jumat, (28/2/25).
Dia juga menuturkan, saat ini satu dari tiga anak Indonesia masih mengalami kekurangan zat besi. Beberapa faktor menjadi pemicu kondisi kekurangan zat besi, antara lain kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan penyerapan zat besi yang buruk.
Karena itu menurutnya, penting memastikan anak-anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, telur, atau jenis sayuran hijau.
Namun menurutnya, susu pertumbuhan dapat menjadi salah satu sumber tambahan gizi untuk mencegah kekurangan zat besi pada anak-anak.
“Orang tua juga perlu melakukan skrining kekurangan zat besi atau konsultasi ke tenaga ahli sebagai salah satu pencegahan kekurangan zat besi pada anak,” kuncinya. (P-*r/Armin M)
