27.3 C
Jakarta
Monday, June 16, 2025

    Pemprov Banten manfaatkan “Kanan Kiri Jalan Tol” untuk tingkatkan produksi jagung

    Terkait

    PRIORITAS, 15/6/25 (Serang): Gubernur Banten, Andra Soni, mengatakan, potensi jagung di wilayahnya sangat besar namun belum dioptimalkan. Untuk itu, pemerintah provinsi tersebut mendorong peningkatan produksi jagung melalui program “Kanan Kiri Jalan Tol” Tanam Jagung (KAKIJATOL). Program tersebut dianggap sebagai strategi ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.

    Andra Soni mengatakan, saat ini, Banten baru menyuplai 3,3 persen dari kebutuhan industri pakan ternak yang jumlahnya mencapai 16 perusahaan di wilayah itu. “Dari data yang kita punya, Provinsi Banten baru menyuplai 3,3 persen dari kebutuhan industri itu. Maka ini peluang bagi Provinsi Banten serta kesejahteraan petani,” ujar Andra dalam keterangan persnya Minggu (15/6/25).

    Ia menyebut penanaman jagung akan difokuskan pada lahan-lahan yang belum termanfaatkan, termasuk di sepanjang sisi jalan tol. “Kami juga berencana menanam jagung di kanan kiri jalan tol. Ini upaya membangun semangat bahwa ketahanan pangan adalah keharusan dan semua potensi harus dioptimalkan,” jelasnya.

    Diketahui, Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional, Maxdeyul Sola, menilai inisiatif tersebut tepat. Ia menyebut produksi jagung lokal penting untuk menyuplai pabrik-pabrik pakan yang kini bergantung pada pasokan dari luar daerah.

    “Kita harus menciptakan jagung di Provinsi Banten untuk pabrik yang banyak. Semangatnya itu,” katanya saat bertemu Gubernur Banten di Serang, Jumat (13/6/25). Ia menambahkan, harga jual jagung saat ini cukup menguntungkan. Dengan biaya produksi sekitar Rp15 juta dan hasil panen delapan ton per hektare, petani bisa meraih penghasilan hingga Rp40 juta.

    “Selain jagungnya, batang dan daun segar bisa digunakan sebagai pakan sapi. Jadi semuanya bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, menambahkan, kebutuhan jagung untuk industri pakan di Banten mencapai 4.000 ton per hari, sementara produksi saat ini baru 350 ton per hari atau 120.000 ton per tahun.

    “Untuk tahap awal, penanaman dilakukan di sekitar rest area Balaraja hingga Serang Timur. Jika berhasil, akan diperluas ke lahan darat lainnya,” ujar Agus.

    Ia memastikan penanaman jagung tidak akan mengganggu siklus padi karena disesuaikan dengan pola tanam palawija di wilayah utara Banten. (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini