PRIORITAS, 13/6/24 (Jakarta): Sebentar lagi Satgas judi ‘online’ dibentuk. Itu menunjukkan tekad pemerintah memberantas praktik judi ‘online’ yang sudah menjerat jutaan orang.
Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menegaskan, pemerintah serius dalam memberantas dan memerangi judi ‘online’. Hal itu terbukti dengan sampai saat ini sudah lebih dari 2,1 juta situs judi ‘online’ sudah ditutup.
“Sebentar lagi, Satuan Tugas (Satgas) judi ‘online’ akan selesai dibentuk. Harapannya, kita dapat mempercepat pemberantasan judi online,” ungkap Jokowi dikutip dari youtube Sekretariat Presiden, Kamis (13/6/24).
Menelan korban jiwa
Selanjutnya, Jokowi juga menegaskan, masyarakat untuk tidak berjudi. Jika ada rejeki, uang yang ada sebaiknya ditabung dan dijadikan modal usaha. Sebab, judi menimbulkan kerugian luar biasa, mulai dari harta benda habis terjual, suami-istri bercerai, menimbulkan tindak kejahatan dan kekerasan, bahkan menelan korban jiwa.
“Judi bukan hanya mempertaruhkan uang dan sekedar game atau iseng-iseng berhadiah, tapi mempertaruhkan masa depan, baik diri sendiri, keluarga dan anak-anak kita,” tegasnya.
Lintas negara
Masalahnya, lanjut Jokowi, judi ‘online’ itu sifatnya transnasional, lintas negara, lintas batas negara, dan otorisasi. Dengan demikian, salah satu pertahanan yang paling penting dilakukan saat ini ialah berasal dari masyarakat dan pribadi masing-masing.
“Karena itu, saya mengajak tokoh agama dan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, mengawasi dan melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online,” demikian Jokowi. (P-INV/jr) — foto ilustrasi istimewa