Washington, 19/11/21 (SOLUSSInews.com) – Secara resmi, iilmuwan akhirnya menemukan kasus pertama Covid-19 yang diidentifikasi di Wuhan, Tiongkok. Jadi, jelas sudah kini.
Tapi, ini berbeda dengan laporan WHO. Yakni, badan kesehatan dunia tersebut melaporkan, kasus pertama di Wuhan berasal dari seorang pasien pria yang dirawat pada Desember 2019. Namun kini keterangan seorang ilmuwan terkemuka yang dimuat di jurnal Science pada Kamis (18/11/2021) menyatakan, kasus pertama Covid-19 di Wuhan berasal dari seorang wanita yang bekerja di pasar hewan.
Hal itu diungkapkan ahli virologi, Michael Worobey.
Worobey merupajan satu dari 15 ahli yang pada pertengahan Mei menerbitkan sebuah kolom di Science dan menyangkal teori, virus corona telah bocor dari laboratorium di Wuhan.
Bagi Worobey, informasi kunci itu, dan analisisnya tentang kasus-kasus awal Covid-19 di kota itu, jelas menunjukkan skala terhadap virus yang berasal dari hewan.
Namun tanpa bukti yang pasti, perdebatan terus berkecamuk di antara para ahli sejak awal pandemi hampir dua tahun lalu mengenai asal usul Covid-19.
Bukti kuat asal pandemi
Dalam artikel terbaru ini, ia berpendapat, penelitiannya tentang asal mula wabah “memberikan bukti kuat tentang asal pandemi dari pasar hewan.”
Salah satu kritik terhadap teori pasar hewan ialah karena otoritas kesehatan meningkatkan peringatan tentang kasus penyakit mencurigakan yang terkait dengan pasar, baru pada 30 Desember 2019. Hal itu akan menimbulkan bias yang mengarah pada identifikasi lebih banyak kasus di sana daripada di tempat lain (tempat asal), karena perhatian sudah tertuju ke sana (pasar hewan).
Untuk melawan argumen itu, Worobey menganalisis kasus yang dilaporkan oleh dua rumah sakit sebelum peringatan dinaikkan pemerintah daerah Wuhan.
Kasus-kasus itu juga sebagian besar terkait dengan pasar, dan kasus-kasus yang tidak terkonsentrasi secara geografis di sekitarnya.
“Di kota berpenduduk 11 juta orang ini, setengah dari kasus awal terkait dengan tempat sebesar lapangan sepak bola,” kata Worobey kepada New York Times.
“Menjadi sangat sulit untuk menjelaskan pola itu jika wabah tidak dimulai di pasar.”
Kritik lain dari teori ini didasarkan pada fakta, kasus pertama yang diidentifikasi tidak terkait dengan pasar.
Sebelumnya laporan WHO mengklaim, seorang pria yang awalnya diidentifikasi sebagai pasien nol telah sakit sejak 8 Desember. Namun menurut Worobey, dia sebenarnya tidak sakit sampai 16 Desember.
Kesimpulan itu didasari pada wawancara video yang dia temukan. Yakni, dari kasus yang dijelaskan dalam artikel ilmiah. Juga dari catatan medis rumah sakit yang cocok dengan pasien pria berusia 41 tahun itu.
Itu berarti kasus pertama yang dilaporkan ialah wanita yang bekerja di pasar, dan jatuh sakit pada 11 Desember.
Peter Daszak, seorang ahli penyakit yang berada di tim investigasi WHO, mengatakan dia yakin dengan analisis Worobey.
“Tanggal 8 Desember itu adalah kesalahan,” kata Peter Daszak kepada Times. (S-BS/T/jr)