Tonton Youtube BP

Israel mulai serangan darat mengepung Jalur Gaza

Jeffry Wuisan
20 Mar 2025 20:24
3 minutes reading

PRIORITAS, 20/3/25 (Tel Aviv): Israel melakukan operasi darat dari tiga arah mengepung Jalur Gaza. Operasi darat pertama dilakukan ke Gaza bagian Tengah dan Selatan, sedangkan yang kedua menyasar Gaza Bagian Utara, Kamis pagi (20/3/25). Serangan darat ini dilakukan setelah Israel melakukan pemboman udara bertubi-tubi.

Serangan darat pasukan Israel ini adalah yang pertama setelah gencatan senjata Januari hingga awal Maret 2025. Selama gencatan senjata tahap 1 tersebut, Israel menghentikan serangan udara maupun darat ke Gaza, karena saat itu militan Hamas dan Israel melakukan pertukaran sandera.

“Aktivitas darat yang ditargetkan di Gaza tengah dan selatan,  untuk merebut kembali sebagian koridor strategis Netzarim, wilayah yang membelah jalur Gaza menjadi dua”, kata militer Israel seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Kamis (20/3/25).

Militer Israel melakukan operasi darat di Jalur Gaza, sehari setelah serangan udara menewaskan sekitar 413 orang di Gaza.

Menurut militer Israel, merebut kembali sebagian Koridor Netzarim yang membagi Gaza dari timur ke barat, serta serangan darat lain dari utara,  ditujukan untuk memperluas zona penyangga.

Pasukan dari Divisi ke-252 maju ke Koridor Netzarim, merebut sekitar setengah wilayah hingga jalan Salah al-Din utara-selatan.

Kemajuan ini secara signifikan membatasi pergerakan warga Gaza yang berusaha kembali ke utara dari bagian selatan Jalur Gaza. Namun, perjalanan dengan berjalan kaki masih memungkinkan di bagian barat koridor.

Militer juga mengumumkan pengerahan Brigade Golani ke perbatasan selatan Gaza di sisi Israel, menempatkan pasukan untuk operasi potensial di bagian selatan Jalur Gaza.

Penghancuran total

Dalam pidatonya yang ditujukan kepada penduduk Gaza, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menuntut agar semua sandera yang tersisa dibebaskan.

Ia mengatakan tindakan baru-baru ini merupakan “peringatan terakhir” dan mengancam akan melakukan penghancuran total jika semua sandera Israel tidak dibebaskan.

“Serangan angkatan udara terhadap teroris Hamas hanyalah langkah pertama. Kelanjutannya akan jauh lebih keras, dan Anda akan membayar harganya,” katanya.

Israel dan Hamas saling tuduh melanggar gencatan senjata. Pada hari Selasa, Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, dengan alasan Hamas telah menolak usulan pembebasan sandera baru yang diajukan utusan AS Steve Witkoff.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Israel akan bernegosiasi “hanya di bawah tembakan,” yang berarti akan melanjutkan operasi militernya. Kecuali militan Hamas membebaskan sandera Israel.

Hamas tuding AS

Militan Hamas dalam sebuah pernyataan menuding Amerika Serikat bertanggungjawab atas kematian baru-baru ini di Jalur Gaza. “Pemerintah Amerika bertanggungjawab langsung atas darah tak berdosa yang tertumpah di Jalur Gaza,” kata Hamas yang disiarkan kantor berita afiliasinya Shehab.

Kelompok itu meminta negara-negara yang bertanggungjawab memediasi perundingan gencatan senjata serta negara-negara Arab lainnya, untuk membantu menghentikan serangan Israel.

“Kami meminta para mediator penjamin untuk memikul tanggung jawab mereka dalam mengendalikan agresi brutal ini,” kata Hamas.

Keluarga-keluarga Palestina di wilayah utara dan timur Jalur Gaza mengatakan terpaksa meninggalkan rumah mereka lagi, setelah quadcopter Israel menjatuhkan selebaran yang memerintahkan mereka untuk “mengungsi”.

Israel melancarkan perang dahsyat ke Jalur Gaza pada Oktober 2023,  setelah Hamas dan kelompoknya lebih dulu melakukan serangan berdarah di Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Sejak itu, pemboman Israel menewaskan lebih dari 49.000 orang di Jalur Gaza dan melukai ratusan lainnya.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x