31.7 C
Jakarta
Sunday, June 15, 2025

    Israel lancarkan serangan langsung ke jantung pemerintahan Iran, gempur industri energi dan Kementerian Pertahanan

    Terkait

    PRIORITAS, 15/6/25 (Teheran): Hari Minggu (15/6/25) ini, ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat, saat Israel kembali melancarkan gelombang serangan langsung ke jantung pemerintahan Iran. Dilaporkan, target utama kali ini ialah industri energi strategis dan kantor pusat Kementerian Pertahanan Iran di Teheran.

    Pihak Iran menyebut, ledakan mengguncang ibu kota Iran tepat ketika Rudal-rudal Iran menghantam wilayah Galilea di Israel utara.

    Seperti dikatakan pejabat darurat setempat, empat orang tewas dalam serangan balasan tersebut, sementara kerusakan besar terjadi di kompleks apartemen tempat para korban berada.

    Sementara Pemerintah Iran belum merilis angka resmi korban di dalam negeri, tetapi sejumlah lokasi penting diserang, termasuk fasilitas yang diduga terlibat dalam program nuklir.

    Tetapi, pihak Garda Revolusi Islam Iran mengeklaim, Rudal mereka telah menghantam pabrik bahan bakar jet tempur Israel, namun tidak ada konfirmasi dari pihak Israel.

    Negosiasi nuklir AS-Iran batal

    Adapun salah satu dampak langsung dari serangan Israel ialah dibatalkannya putaran keenam perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat (AS).

    Pihak mediator dari Oman mengonfirmasi pembatalan tersebut, sementara pejabat AS menyatakan tetap berharap Iran bersedia kembali ke meja perundingan.

    Tetapi Iran bersikap tegas. Diplomat senior Iran, Abbas Araghchi menyebut perundingan tidak lagi bisa dibenarkan setelah serangan Israel yang menurutnya didukung langsung oleh Washington.

    “Serangan udara Israel adalah hasil dari dukungan AS,” katanya melalui kantor berita IRNA, dikutip dari AP News, Minggu (15/6/25).

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump turut menyampaikan pernyataan keras, mendesak Iran untuk segera mencapai kesepakatan nuklir.

    “Iran harus membuat kesepakatan sebelum tidak ada yang tersisa,” tegasnya pada Jumat (13/6/25).

    Israel akui serang situs nuklir Iran

    Dalam dua hari terakhir, Israel mengaku telah meluncurkan ratusan serangan terhadap Iran. Berdasarkan pernyataan resmi, serangan ini menewaskan sejumlah jenderal tinggi dan sembilan ilmuwan senior yang terlibat dalam proyek nuklir Iran.

    Selain itu, Israel juga mengeklaim telah menghancurkan berbagai fasilitas penting di Natanz dan Isfahan, dua pusat pengayaan uranium utama di Iran.

    Memang, foto satelit menunjukkan kerusakan parah di kompleks Natanz, termasuk bangunan yang memasok listrik ke fasilitas bawah tanah.

    Kendati instalasi sentrifugal masih utuh, hilangnya daya diyakini dapat merusak keseluruhan sistem operasionalnya.

    Dilaporkan, di Isfahan, fasilitas konversi uranium juga diserang. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyebut empat bangunan penting mengalami kerusakan, meski belum ada peningkatan radiasi.

    Pihak intelijen Israel menyebut, produksi di lokasi tersebut memiliki “tujuan militer yang jelas.”

    Selanjutnya, Israel juga dikabarkan menyerang sistem radar dan peluncur Rudal permukaan ke udara di Iran bagian barat. Namun, mereka membantah telah menyerang fasilitas nuklir Fordo.

    Pemimpin militer terbunuh, Khamenei tunjuk pengganti

    Sementara itu, di tengah gempuran udara, Iran kehilangan tiga tokoh militer tertingginya, yaitu Komandan Angkatan Bersenjata Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Garda Revolusi Jenderal Hossein Salami, dan Pemimpin Divisi Kedirgantaraan Garda Jenderal Amir Ali Hajizadeh. Mereka tewas akibat serangan Israel.

    Terkait itu, respons cepat dilakukan, dimana Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei langsung menunjuk Jenderal Majid Mousavi sebagai kepala baru divisi kedirgantaraan Garda Revolusi.

    Disebutkan, penunjukan ini mencerminkan keseriusan Iran dalam mempertahankan struktur militernya di tengah serangan beruntun.

    Ledakan di pabrik gas Iran

    Namun, serangan udara Israel dikabarkan juga menjangkau pabrik pemrosesan gas alam Iran di South Pars. Kantor berita Iran melaporkan adanya ledakan hebat akibat serangan drone, yang jika dikonfirmasi akan menjadi kali pertama industri energi Iran diserang secara langsung.

    Disebutkan, tingkat kerusakan belum diketahui, tetapi lokasi tersebut dijaga ketat dengan sistem pertahanan udara. Analis memperingatkan, eskalasi ke sektor energi akan memperluas dampak konflik hingga ke pasar global.

    Kecaman global untuk Israel

    Di balik serangan Israel ke situs nuklir Iran, memicu kecaman internasional. Menteri Luar Negeri China menyebutnya sebagai “preseden berbahaya” yang bisa menyulut perang besar di kawasan.

    Juga ketegangan ini terjadi saat Israel terus menggempur Hamas di Gaza selama lebih dari 20 bulan terakhir.

    Sebelumnya, Badan Intelijen AS dan IAEA menyatakan, Iran tidak secara aktif mengembangkan senjata nuklir.

    Tetapi, pengayaan uranium yang hampir mencapai tingkat senjata serta pelanggaran terhadap kewajiban pengawasan PBB telah meningkatkan kekhawatiran global.

    Israel bersumpah lanjutkan penyerangan

    Dari Tel Aviv diberitakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan serangan sebagaimana terjadi sejauh ini “tidak ada apa-apanya” dibandingkan dengan apa yang akan terjadi.

    Ia menegaskan, Israel akan terus menekan hingga program nuklir Iran “dilenyapkan sepenuhnya.”

    Sesudah kematian para petinggi militer, hancurnya fasilitas vital, serta batalnya perundingan diplomatik, konflik Iran-Israel kini mengarah ke titik kritis. Bantuan militer AS, serangan terhadap industri energi, serta penggunaan Rudal dan drone skala besar menandai babak baru dari krisis Timur Tengah yang bisa berdampak global. (P-*r/Bts/se)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini