PRIORITAS, 27/4/25 (Blitar): Agar siap menghadapi tantangan zaman dan mampu membawa perubahan positif di lingkungan masing-masing, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Blitar, menanamkan spirit kepemimpinan berbasis transformasi bagi kadernya.
Menurut Ketua PC ISNU Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahudin mengemukakan, saat ini dibutuhkan pemimpin yang mampu beradaptasi, berani melakukan terobosan, sekaligus tetap berpijak pada nilai-nilai etis.
“Kami ingin kader ISNU di semua tingkatan punya daya dorong untuk membawa perubahan positif di lingkungan masing-masing,” kata Hakam dalam keterangannya di Blitar, Minggu (27/4/25).
Dikatakan Hakam dalam acara Halal Bihalal dan Musawarah Anak Cabang (Musancab ) ISNU Sanankulon, Kabupaten Blitar tersebut menegaskan perubahan harus dimulai dari kesadaran diri dan komitmen untuk terus belajar.
Untuk itu pihaknya berharap semangat kebersamaan dan transformasi yang dibangun di Sanankulon bisa menular ke seluruh jaringan ISNU di daerah.
Pada kesemptan yang sama, Wakil Rektor III IAIN Kediri Prof. Dimyati Huda yang hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan tentang pentingnya pemimpin yang tidak hanya mengarahkan, tetapi juga menyalakan api motivasi dan kreativitas di dada para anggotanya.
Dikatakan Prof Dimyati, kepemimpinan transformasional lahir dari hubungan saling mempengaruhi antara pemimpin dan anggota demi mencapai tujuan bersama.
Dia pun menegaskan pemimpin sejati harus mampu mendefinisikan visi dengan jernih, menyampaikannya secara efektif, dan mewujudkannya bersama-sama. “Kredibilitas menjadi modal utama dalam kepemimpinan,” katanya.
Dia juga menguraikan empat ciri khas pemimpin transformasional yakni karisma yang kuat, stimulasi intelektual pemberian inspirasi, dan perhatian personal terhadap kebutuhan setiap individu.
“Gaya kepemimpinan yang seperti ini mengajak anggota untuk berpikir kreatif, berani berinovasi, serta menumbuhkan kepercayaan diri untuk menuntaskan tantangan,” uarnya.
Bahkan dirinya menekankan lima pilar yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin yakni berkata benar, menjaga rahasia, menepati janji, membantu sesama, dan menunaikan amanah.
“Keberhasilan transformasi tidak lahir dari sikap menggurui, melainkan dari komunikasi yang membangkitkan semangat dialog dan inovasi,” harapnya. (P-*/Armin M)