28.6 C
Jakarta
Wednesday, April 23, 2025
spot_img

    Iran tuduh Israel ingin sabotase perundingan nuklirnya

    Terkait

    PRIORITAS, 23/4/25 (Teheran): Iran menuduh Israel secara aktif berupaya merusak atau menyabotase negosiasi yang sedang berlangsung, antara Teheran dan Washington mengenai program nuklirnya.

    Pembicaraan yang dimediasi Oman tersebut, berfokus pada tuntutan utama Iran, yaitu keringanan sanksi yang efektif dan jaminan konkret dari Amerika Serikat (AS).

    Pada saat yang sama, pejabat Iran memperingatkan negara-negara Eropa agar tidak memicu mekanisme sanksi “snapback” (sanksi berulang). Iran menyebutnya sebagai ancaman terhadap jalur negosiasi, yang ingin diperkuat Teheran dengan Washington.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, menyatakan aliansi yang muncul tampaknya berniat mengganggu proses diplomatik.

    “Israel berada di pusat upaya ini dan beberapa elemen provokatif di Amerika Serikat, termasuk tokoh politik tertentu, juga berupaya menentang kesepakatan tersebut”, kata Baghaei, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Asharq Al Awsat, hari Rabu (23/4/25).

    Ancaman aksi militer

    Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat telah mengadakan diskusi yang produktif dengan Iran, tetapi mengakui masih diperlukan lebih banyak waktu. Pernyataannya disampaikan setelah putaran kedua pembicaraan tidak langsung antara kedua pihak, yang berlangsung di Roma, berakhir.

    Kedua negara sepakat untuk bekerja sama menyusun kerangka kerja, untuk perjanjian nuklir potensial dan menggambarkan perundingan tersebut telah mencapai kemajuan.

    Trump, yang menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2018, telah memperingatkan AS dapat mendukung aksi militer, jika Iran tidak menyetujui kesepakatan baru yang bertujuan untuk mencegahnya mengembangkan senjata nuklir.

    Dalam pertemuan kedua mereka dalam seminggu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengadakan pembicaraan selama hampir empat jam di Roma dengan Steve Witkoff, utusan Timur Tengah presiden AS.

    Pesan-pesan tersebut disampaikan melalui Menteri Luar Negeri Oman Badr al-Busaidi, yang memainkan peran mediasi utama.

    Jalan sendiri

    Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan kembali pendirian negaranya, dengan menyatakan Teheran siap mencapai kesepakatan dalam kerangka kerja yang jelas dan melindungi kepentingan nasional.

    Namun, ia menambahkan jika negosiasi tidak dilakukan secara setara, Iran akan terus melanjutkan di jalannya sendiri, sesuai dengan posisi yang diungkapkan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

    The New York Times melaporkan minggu lalu, dengan menyebut Trump telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk menahan diri dari melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, agar upaya diplomatik dapat terus berlanjut.

    Netanyahu menegaskan kembali pada hari Minggu,  Israel tetap berkomitmen untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

    Trump juga memperingatkan minggu lalu, jika negosiasi gagal, Iran dapat menghadapi serangan militer yang dipimpin Israel.(P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini