PRIORITAS, 26/1/25 (Jakarta): Pendaki perempuan Indonesia, Putri Handayani, berhasil mencapai puncak Gunung Vinson, titik tertinggi di Benua Antartika. Dengan bangga, ia membagikan cerita pendakiannya yang berlangsung pada 4–9 Januari 2025.
Gunung Vinson, dengan ketinggian 4.892 meter di atas permukaan laut, merupakan salah satu tantangan terberat bagi pendaki dunia. Pendakian dimulai dari Vinson Base Camp, yang umumnya dicapai menggunakan pesawat khusus dari Union Glacier, Antartika.
Base Camp berfungsi sebagai pusat logistik dan tempat aklimatisasi awal. Di lokasi ini, pendaki menyiapkan perlengkapan seperti crampons, tali, dan sled (papan luncur untuk membawa beban).
Tim ekspedisi menunda penerbangan 3 hari akibat cuaca buruk dan awan tebal. Pada 4 Januari 2025, mereka terbang dari Union Glacier ke Vinson Base Camp.
Perjalanan enam jam
Keesokan harinya pada 5 Januari 2025, pendaki bergerak dari Base Camp menuju Low Camp melalui Branscomb Glacier. Perjalanan ini memakan waktu sekitar enam jam.
“Untung di Union Glacier banyak kegiatan dan tidak membosankan. Bisa naik sepeda, ke gym, makanannya juga enak,” ujar Putri sepulang dari Antartika di kantor NOC Indonesia, Kamis (23/1/25).
Jalur ini relatif landai, tetapi penuh dengan tantangan. Beruntung, “Cuaca bagus banget, suhu sekitar minus enam derajat Celcius dan tidak berangin,” ucapnya.
Putri menginap dan beristirahat di Low Camp (2.865 mdpl) selama dua hari, sambil melatih teknik SRT (Single Rope Technique) untuk melewati fixed line pada etape berikutnya.
“Kami juga mengorganisasi lagi barang-barang yang akan dibawa ke High Camp,” katanya. Makan malam dilakukan lebih awal untuk memastikan nutrisi dan hidrasi pendaki tetap terjaga.
Bawa beban 20 kg
Pada 7 Januari 2025, pukul 13.30, Putri dan tim pendaki mulai menuju High Camp di ketinggian 3.858 mdpl, dengan beban yang dibawa Putri mencapai 20 kg.
Pada 8 Januari 2025, Putri Handayani mempersiapkan pendakian menuju puncak Gunung Vinson. Pukul 11.00 waktu setempat, rombongan pendaki mulai bergerak.
Setelah pukul 18.30 waktu Punta Arenas, Chile, tidak ada lagi tanjakan, menandakan Putri telah mencapai puncak Gunung Vinson di ketinggian 4.892 mdpl!
“Perasaan campur aduk, bendera merah putih dikeluarkan dan dikibarkan. Terakhir Sang Saka berkibar pada 7 tahun silam dan di tahun 2025, saya mengibarkan kembali,” ujarnya.
Tim hanya beristirahat sebentar karena cuaca semakin buruk. Pada 9 Januari 2025, seluruh pendaki turun ke Base Camp. (P-Zamir)
