34 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

    Hati-hati, Diabetes Bisa Memicu Gangguan Penglihatan Serius

    Terkait

    PRIORITAS, 18/4/24 (Jakarta): Diabetes acapkali disebut-sebut “ibu semua penyakit”. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk menghindari penyakit tersebut semakin tumbuh.

    Dokter Made Indra Widyanatha dari Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung,  mengatakan, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan penglihatan, misalnya katarak, bahkan kebutaan, apabila tidak ditangani secara baik.

    Dalam sebuah tayangan berjudul “Mata Bermasalah Karena Diabetes, Kok Bisa?” yang disiarkan di Jakarta, Kamis (18/4), oleh Kementerian Kesehatan RI, Made menyebut bahwa terdapat tiga besar komplikasi akibat diabetes, yaitu gangguan neurologi, urologi, serta mata.

    “Bisa dari mulai gangguan di kataraknya, bisa untuk glaukoma juga akibat kencing manis, salah satunya, atau misalnya keluar glaukoma. Atau di retina, atau bahkan di syaraf di matanya. Jadi banyak hal yang bisa terkena penyakit kencing manis ini di bagian mata,” dia menjelaskan.

    Made mengatakan, pada fase-fase awal, pasien tidak mengeluhkan apapun. Namun saat ada gangguan yang cukup berat, baru mereka merasakan penglihatan yang buram.

    Guna menghindari hal tersebut, katanya, maka gula darah perlu dikontrol agar diabetes tersebut tidak berdampak serius pada penglihatan. Untuk itu, kata Made, penyakit tersebut perlu diketahui secara dini, agar dapat dicegah atau ditangani secara lebih baik.

    “Kalau teman-teman tidak mengendalikan gula darahnya bertahun-tahun, misalnya, ‘saya males minum obat, males olahraga, tidak mau saya mengendalikan makannya’, gula darah yang tidak terkontrol bertahun-tahun, retinanya juga bisa terjadi gangguan,” katanya.

    Dokter itu menilai, apabila dibiarkan, dampak gangguan penglihatan akibat diabetes bisa parah. Sebagai contoh, katanya, katarak yang umumnya muncul pada usia 50-55 tahun, ternyata muncul lebih awal. Kalau muncul pada rentang umur tersebut, kataraknya lebih tebal.

    Dia menjelaskan, terdapat dua tipe diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Pada diabetes tipe satu, katanya, tidak perlu langsung ke dokter mata kalau tidak ada keluhan, dan dapat ditunda beberapa bulan atau setahun.

    Namun, kata dia, pada penderita diabetes tipe 2, katanya, harus segera memeriksakan matanya setelah didiagnosis terkena penyakit itu,” ujarnya.

    Dia menyebut bahwa terdapat sejumlah penanganan bagi pasien diabetes yang terkena gangguan penglihatan. Misalnya, untuk katarak, katanya, tidak berarti harus dioperasi, namun perlu dievaluasi terlebih dahulu untuk penanganan, untuk mengetahui apabila penglihatannya dapat diperbaiki dengan kacamata yang tepat.

    “Yang nomor dua, gangguan di retina. Nah, gangguan di retina ini cukup banyak penanganannya. Tapi, mau seperti apapun penanganannya, misalnya kita operasi, kita laser, kita berikan obat suntikan, itu tetap tidak akan sebaik mata yang tidak punya kencing manis,” katanya.

    Menurutnya, mencegah lebih baik daripada mengobati, karena apabila syaraf mata sudah terdampak, tidak akan dapat sembuh seperti sedia kala. Begitupun kalau sudah terkena glaukoma, ujarnya. (P/ANTARA-hdt)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini