PRIORITAS, 19/5/25 (Singapura): Imbas perang dagang antara Amerika Serikat-China menyebakan sedikitnya lima perusahaan asal China dan Hong Kong berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), pencatatan ganda, atau penempatan saham di Bursa Efek Singapura (SGX) dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Demikian laporan yang diterima Beritaprioritas.com, Senin (19/5/25) ini.
Disebutkan, langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan-perusahaan China ke kawasan Asia Tenggara di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global.
Berdasarkan sumber Reuters yang mengetahui langsung rencana tersebut, sebagaimana dikutip Minggu (18/5/25), perusahaan yang tengah mempersiapkan pencatatan di SGX mencakup satu perusahaan energi, satu grup perawatan kesehatan, dan satu perusahaan bioteknologi berbasis di Shanghai. Namun, mereka menolak menyebut nama perusahaan karena rencana tersebut belum difinalisasi.
Melonjak drastis
Melalui langkah ini, dinilai akan menjadi dorongan signifikan bagi Singapore Exchange Ltd, yang selama ini lebih dikenal sebagai tempat pencatatan investasi berbasis hasil seperti real estate investment trust (REIT). SGX tercatat hanya menggelar empat IPO pada 2024, jauh di bawah jumlah pencatatan baru di Hong Kong Exchanges and Clearing Ltd yang mencapai 71 emiten pada tahun yang sama.
“Permintaan untuk pencatatan di SGX melonjak drastis setelah peningkatan kebijakan perdagangan dari Amerika Serikat (AS) terhadap China,” ungkap Jason Saw, kepala grup perbankan investasi di CGS International Securities.
Diketahui, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, yang dipicu oleh kebijakan tarif tinggi dari pemerintahan Donald Trump, menjadi latar belakang dari meningkatnya minat perusahaan China untuk mencari pasar alternatif.
Menjadi pintu gerbang penting
Sebelumnya, Pemerintah AS memberlakukan tarif hingga 145 persen pada sejumlah produk China, sementara Beijing membalas dengan tarif 125 persen terhadap barang-barang AS. Meski ada kesepakatan jeda 90 hari, ketidakpastian perdagangan masih membayangi.
“Selama beberapa dekade mendatang, Singapura akan menjadi pintu gerbang penting bagi perusahaan China menuju pasar global,” ungkap Pol de Win, direktur pelaksana senior dan kepala penjualan serta oiginasi global di SGX.
Pol de Win menambahkan, pencatatan saham perusahaan China di Singapura merupakan elemen strategis dalam ekspansi global perusahaan-perusahaan Tiongkok. (P-*r/se)