30.1 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

    Duh !!! Paus Fransiskus: Dunia telah terinfeksi virus individualisme, berharap “Kelahiran Kembali” Manusia pascapandemi

    Terkait

    Vatican City, 10/5/21 (SOLUSSInews.com) – Pemimpin Tertinggi Kristen Katolik se-Dunia, Paus Fransiskus pada Sabtu (8/5/21) mendukung pembebasan hak kekayaan intelektual untuk vaksin Covid-19. Disebut Paus, dunia saat ini sudah terinfeksi virus individualisme.

    Seperti dilaporkan Reuters, Paus juga mendukung proposal Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang telah ditolak oleh beberapa negara Eropa, termasuk Jerman.

    Dalam kothbah di konser penggalangan dana global untuk mempromosikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19, Paus Fransiskus mengatakan dunia terinfeksi oleh “virus individualisme”.

    “Varian dari virus ini adalah nasionalisme tertutup, yang mencegah, misalnya, internasionalisme vaksin,” katanya dalam pesan video yang direkam sebelumnya.

    “Varian lainnya adalah ketika kita menempatkan hukum pasar atau pasar intelektual atau kekayaan intelektual di atas hukum cinta dan kesehatan umat manusia,” tambahnya, mengingat banyaknya korban jiwa yang ditimbulkan oleh virus corona di dunia.

    Komentar Paus muncul di tengah perdebatan apakah perusahaan farmasi harus melepaskan perlindungan paten untuk vaksin Covid-19.

    Biden mendukung langkah seperti itu pada hari Rabu, mengindahkan seruan dari India, Afrika Selatan dan lebih dari 100 negara lainnya.

    Namun, banyak negara Eropa, yang dipimpin oleh Jerman dan Prancis, menjauhkan diri dari saran tersebut. Mereka beralasan  kunci untuk mengakhiri pandemi Covid-19 ialah membuat dan berbagi vaksin lebih cepat.

    Kelahiran kembali manusia

    Sebelumnya, Paus Fransiskus berharap masa-masa kelam pandemi Covid-19 akan berakhir dan ada kelahiran kembali umat manusia pascapandemi. Pemimpin tertinggi umat Katolik itu berharap orang-orang dapat menemukan kembali “rahmat kehidupan sehari-hari”.

    Paus Fransiskus

    Paus Fransiskus (Foto: AFP)

    Dalam homili, Paus Fransiskus yang menandai musim Paskah kesembilan masa kepausannya yang lalu, mengatakan, Paskah membawa serta harapan untuk pembaruan pada tingkat pribadi maupun global.

    “Selalu mungkin untuk memulai yang baru karena ada kehidupan baru yang dapat dibangkitkan Tuhan dalam diri kita terlepas dari semua kegagalan kita,” kata Paus Fransiskus.

    Tahun ini telah menjadi Paskah kedua berturut-turut di mana semua kebaktian kepausan hanya dihadiri oleh sekitar 200 orang di altar sekunder Basilika Santo Petrus. Jumlah itu tergolong sangat sedikit karena biasanya hampir 10.000 umat hadir dalam perayaan ibadah.

    “Di bulan-bulan gelap pandemi ini, marilah kita mendengarkan Tuhan Yang Bangkit saat Dia mengundang kita untuk memulai hidup yang baru dan jangan pernah kehilangan harapan,” ajak Bapa Suci.

    Paus Fransiskus berkata, sama seperti Yesus membawa pesannya “kepada mereka yang berjuang untuk hidup dari hari ke hari”, orang-orang saat ini harus peduli pada mereka yang paling membutuhkan di pinggiran masyarakat.

    Pada awal misa malam Paskah, Basilika berada dalam kegelapan kecuali nyala api dari lilin yang dipegang oleh peserta untuk menandakan kegelapan dunia di hadapan Yesus. Saat Paus, Kardinal, dan Uskup diproses ke altar dan penyanyi bernyanyi tiga kali, lampu Basilika dinyalakan.

    Pada Minggu Paskah, hari terpenting dalam kalender liturgi Kristen, Paus menyampaikan pesan “Urbi et Orbi” (ke kota dan dunia). (S-BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini