30 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Dituding terima 50 persen uang hasil perlindungan situs Judol, Budi Arie: “Itu narasi jahat!!!

    Terkait

    PRIORITAS, 20/5/25 (Jakarta): Dengan tegas, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika yang saat ini menjabat Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi membantah narasi yang menyebut dia menerima 50 persen uang hasil perlindungan situs judi online (Judol) sebagaimana dilakukan sejumlah oknum pegawai Kementerian Kominfo (kini Kementerian Komunikasi dan Digital) tersebut. Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Selasa (20/5/15) ini.

    “Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar,” tandas Budi Arie dalam pernyataan tertulisnya, Senin (19/5/25) kemarin.

    Selanjutnya Budi Arie menyatakan, narasi yang menyebut dirinya mendapat 50 persen uang dari hasil perlindungan situs Judol merupakan kongkalikong di antara para tersangka, bukan inisiatif atau permintaan dirinya sendiri.

    “Jadi itu omon-omon mereka saja bahwa Pak Menteri nanti dikasih jatah 50 persen. Saya tidak tahu ada kesepakatan itu. Mereka juga tidak pernah memberi tahu. Apalagi aliran dana. Faktanya tidak ada” kata Budi Arie.

    “Justru ketika itu saya malah menggencarkan pemberantasan situs Judol. Boleh dicek jejak digitalnya,” tambahnya, dilansir Antara.

    Siap buktikan tidak terlibat

    Kemudian, Budi Arie menyatakan pula, dirinya siap membuktikan sama sekali tidak terlibat dalam praktik perlindungan situs Judol itu di proses hukum.

    Disebutnya, ada tiga poin penting yang dapat membuktikan dirinya sama sekali tidak terlibat dalam perlindungan situs Judol seperti narasi sebagaimana beredar.

    “Intinya, pertama mereka (para tersangka) tidak pernah bilang ke saya akan memberi 50 persen. Mereka tidak akan berani bilang, karena akan langsung saya proses hukum,” ungkapnya.

    “Jadi sekali lagi, itu omongan mereka saja, jual nama menteri supaya jualannya laku,” ujarnya.

    Kemudian kedua, ia mengaku tidak tahu menahu praktik jahat yang dilakukan mantan anak buahnya itu. Ia baru mengetahui setelah kasus itu diselidiki kepolisian dan terungkap ke masyarakat.

    “Ketiga, tidak ada aliran dana dari mereka ke saya. Ini yang paling penting. Bagi saya, itu sudah sangat membuktikan,” bebernya.

    Berharap penegak hukum bekerja lurus

    Selanjutnya, Budi Arie berharap publik dapat melihat kasus ini secara jernih agar tidak larut di dalam narasi jahat terhadap dirinya. Ia juga berharap penegak hukum bekerja dengan lurus dan profesional sehingga mampu menuntaskan perkara itu.

    Sebagaimana diketahui, nama Budi Arie muncul dalam dakwaan kasus dugaan perlindungan situs judi online oleh sejumlah oknum pegawai Kemenkominfo. Dakwaan tersebut dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (14/5/25).

    Diketahui, dalam dakwaan tersebut, Budi Arie disebut menerima 50 persen komisi dari praktik perlindungan situs judol agar tidak diblokir oleh Kemenkominfo.

    Terkait kasus tersebut, beberapa terdakwa telah diperiksa, yakni Zulkarnaen Apriliantony (teman Budi Arie), Adhi Kismanto (pegawai Kemenkominfo), Alwin Jabarti Kiemas (Direktur Utama PT Djelas Tandatangan Bersama), dan Muhrijan alias Agus (utusan direktur Kemenkominfo).

    Berdasarkan dakwaan JPU, awalnya Muhrijan menawarkan komisi Rp3 juta per situs Judol kepada Zulkarnaen. Sesudah negosiasi, disepakati tarif Rp8 juta per situs dengan pembagian komisi sebagai berikut: 50 persen untuk Budi Arie, 30 persen untuk Zulkarnaen, dan 20 persen untuk Adhi Kismanto.

    “Terdakwa II Adhi Kismanto sebesar 20 persen, Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony sebesar 30 persen, dan untuk saudara Budi Arie Setiadi sebesar 50 persen dari keseluruhan website yang dijaga,” ungkap jaksa.

    Sudah pernah membantah

    Sebelumnya, Budi Arie sudah pernah membantah keterlibatannya dalam perlindungan situs Judol ini. Ia menegaskan, tidak terlibat dalam praktik perlindungan judi online dan siap jika harus diperiksa oleh pihak kepolisian.

    “Pasti enggak (terlibat),” ujar Budi Arie di Istana Merdeka, Jakarta, 6 November 2024 lalu, sebagaimana dikutip dari Antara.

    Selain itu, Budi Arie juga mempersilakan polisi untuk mendalami informasi terkait kasus ini.

    “Tunggu saja, dalami saja, kita siap. Kebenaran pasti menemukan jalannya sendiri,” demikian Budi Arie Setiadi. (P-*r/se)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini