PRIORITAS, 13/6/25 (Palu): Di tengah kritikan pekerjaan proyek River Improvement in City Area Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), kontraktor penyedia PT Selaras Mandiri Sejahtera (SMS) rapikan dinding beton yang tak sesuai sebelum serah terima sementara (PHO) kepada pemerintah.
Diketahui, pembangunan dinding tanah sungai proyek tersebut menjadi sorotan publik. Melihat kondisi dinding penahan tebing di sungai Ngia pasca dievaluasi Tim PHO BWSS III Sulteng, perbaikan sebelumnya dilakukan kontraktor penyedia secara tambal sulam.
Menanggapi adanya sorotan publik, pihak kontraktor penyedia melalui Proyek Manager (PM) PT Selaras Mandiri Sejahtera (SMS), Ir Anang Widodo ST, mengakui pihakna sengaja memberikan coretan warna merah agar bisa terlihat bagian yang akan diperbaiki.
“Tanda coretan itu untuk perbaikan pekerjaan proses pemadatan kurang maksimal dalam menggunakan vibrator roller sehingga semen tidak merata dan menutupi permukaan beton di beberapa titik,” kata Anang Widodo PM PT SMS kepada Beritaprioritas Jumat (13/6/25) melalui pesan WhatsApp
Pra PHO, kata Anang Widodo, pada tanggal 6 sampai 9 Mei 2025 konsultan dan kontraktor bersama-sama melakukan kegiatan antara lain pengukuran dan cek kualitas. Pekerjaan dihadiri tim dari balai. Ada pun perbaikan-perbaikan lain yang perlu dilakukan, semua dituangkan dalam berita acara.
Anang Widodo mengatakan, proyek ini dikerjakan dibawa pengawasan memadai, dan sudah sesuai spesifikasi standar nasional. Dalam pekerjaan tidak hanya ada kontraktor penyedia, tetapi ada juga konsultan pengawas. Ada pengawasan dari pihak BWSS III.
Nilai kontrak paket pekerjaan proyek ini mencapai Rp150.997.000.000 dengan nomor kontrak HK 0201-Bws13.7.1/404. Proyek ini bersumber dari dana PHLN LOAN JICA IP – 580, tahun anggaran 2023–2024 dalam waktu pelaksanaan 517 hari kalender.
“Hingga saat ini progres pekerjaan PT SMS telah selesaikan pekerjaan fisik Sungai Kawatuna 100 %, Sungai Ngia 100 %, Sungai Mamara 100 %. Pekerjaan fisik di tiga sungai ini sudah 100 %,” ujar Anang Widodo.
Secara terpisah PPK paket proyek, Harry Mantong ST, MT, mengatakan proyek ini dalam pelaksanaan mendapatkan adendum atau perpanjangan waktu pengerjaan hingga Agustus 2025.
“Hadirnya proyek ini bagi lingkungan permukiman dan keamanan terutama bagi landasan bandara mutiara palu sangat dibutuhkan, untuk melindungi objek vital yaitu bandara dari dinamika sungai Ngia, Mamara, dan Kawatuna pada saat banjir. sekaligus melindungi warga di sungai Ngia hilir bandara yang sering terdampak pada saat banjir” kata Muhamad Ismaun ST, MT kepada Beritaprioritas Jumat (13/6/25) lewat pesan WhatsApp.
Sementara Kepala BWSS III Dedi Yudha Lesmana ST,MT mengatakan sebelum dilakukan penyerahan ke BWSS III sebagai pemilik pekerjaan dengan mekanisme PHO, dilakukan pengecekan terlebih dahulu untuk kesesuaian terhadap kontrak. Pengecekan menyangkut volume, mutu, dan spesifikasi dengan dilengkapi administrasi kontrak seperti Gambar/As Build Drawing.
“Apabila di lapangan ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai seperti cacat mutu, dan lain-lain tentu PPK akan memerintahkan untuk diperbaiki atau tidak menerima pekerjaan tersebut sampai sesuai dengan kontrak, salah satu dasar dari penolakan atau perbaikan berdasarkan rekomendasi/catatan dari Tim PHO yang dibentuk dan diangkat oleh Kepala Satuan Kerja sebagai Kuasa Pengguna Anggaran,” kata Dedi Yudha Lesmana ST, MT kepada Beritaprioritas lewat pesan WhatsApp Jumat (13/6/25). (P-Elkana L.)