PRIORITAS, 16/6/25 (Beijing): China memperingatkan sejumlah negara di Timur Tengah akan menjadi pihak pertama yang menderita jika konflik antara Israel dan Iran terus memburuk.
“Jika konflik Israel dan Iran terus membesar, negara-negara Timur Tengah akan menjadi korban pertama,” tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers daring di Beijing, Senin (16/6/25).
Pernyataan resmi itu muncul di tengah eskalasi serangan udara balasan antara Tel Aviv dan Teheran yang dimulai sejak Jumat (13/6/25). Kementerian Kesehatan Iran mencatat sedikitnya 224 korban jiwa dan lebih dari 900 orang terluka akibat gempuran Israel.
Sementara itu, otoritas Israel melaporkan 13 warganya tewas dan lebih dari 370 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal balistik dari Iran.
“Kami menyerukan semua pihak segera mengambil langkah konkret untuk menurunkan ketegangan dan mencegah kawasan jatuh dalam kekacauan lebih luas,” ujar Guo dalam pernyataan terbuka yang disiarkan langsung oleh media nasional China, seperti dikutip Anadolu.
Guo menyampaikan keprihatinannya atas serangan Israel ke fasilitas nuklir dan misil Iran yang menewaskan sejumlah komandan militer serta ilmuwan, yang kemudian dibalas Iran dengan serangan rudal jarak jauh ke wilayah Israel.
Guo menegaskan, posisi Beijing netral dan menolak pendekatan militer dalam menyelesaikan konflik geopolitik. “Kekuatan militer tidak akan membawa perdamaian yang abadi,” tegas Guo, merujuk pada prinsip diplomasi damai yang dipegang China dalam menyikapi konflik kawasan.
Guo juga menyerukan penyelesaian damai atas isu nuklir Iran melalui jalur diplomasi dan konsultasi multilateral.
China desak dialog damai
Guo menyampaikan, pemerintah China siap menjaga komunikasi terbuka dengan semua pihak terkait, demi menciptakan ruang untuk penyelesaian politik atas konflik Israel-Iran.
“Kami bersedia terus menjaga kontak dengan seluruh pihak demi memfasilitasi penyelesaian politik dan membentuk lingkungan dialog yang lebih kondusif,” ungkap Guo dari podium resmi di Beijing.
Seperti diketahui, krisis saat ini dipicu serangan udara Israel ke situs-situs militer dan riset nuklir Iran. Serangan itu menewaskan sejumlah ilmuwan senior dan memicu respons Iran yang menyerang fasilitas sipil dan militer Israel menggunakan rudal balistik.
China, sebagai mitra dagang utama Iran dan pemain diplomasi global, menegaskan bahwa setiap tindakan kekerasan di kawasan hanya akan memperparah ketidakstabilan Timur Tengah.
Sikap tegas Beijing menunjukkan konsistensi Negeri Tirai Bambu itu dalam mendorong solusi diplomatik, terutama dalam menangani konflik strategis yang berpotensi berdampak global. (P-Khalied Malvino)