26.3 C
Jakarta
Saturday, September 7, 2024

    Analis: Pembelian saham Lipo Cikarang dan Siloam perkuat fundamental perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk

    Terkait

    Jakarta, 4/5/20 (SOLUSSInews.com) – Sekitar 11 hari lalu, PT Lippo Karawaci Tbk atau emiten berkode LPKR, telah memperbesar kepemilikan sahamnya di dua anak perusahaan dengan kinerja yang sangat solid.

    Dua perusahaan itu, yakni PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).

    Hal itu terjadi di saat valuasi harga sahamnya sangat menarik. Langkah itu dinilai mencerminkan penerapan strategi bisnis yang fokus pada pada pertumbuhan dan kinerja agar tetap solid dalam jangka panjang.

    Dilaporkan, pada Selasa (21/4/20), harga saham LPCK menguat sebanyak 13 persen semenjak aksi korporasi tersebut dilaksanakan pada Kamis (16/4/20). Hari Selasa itu saja, harga saham LPCK diperdagangkan pada Rp730 per saham, naik dari Rp645 pada saat pembelian oleh LPKR.

    Beradaptasi di tengah tantangan bisnis

    Transaksi ini telah meningkatkan kepemilikan LPKR di Siloam menjadi 55,4 persen dan di Lippo Cikarang mencapai 84 persen.

    Aksi buyback dengan dana Rp75 miliar dari kas internal membuktikan perusahaan dapat beradaptasi di tengah tantangan bisnis.

    Analis Oso Sekuritas, Sukarno Alatas menilai langkah peningkatan kepemilikan saham yang dilakukan LPKR tepat karena dari sisi harga sudah diskon.

    “Tidak masalah jika LPKR ingin menambah kepemilikan di saat sekarang karena memang harga sedang diskon. Meskipun secara valuasi sudah diskon harga masih bisa turun lagi. Karena di level sekarang secara teknikal, sudah overbought atau memang harga sudah naik signifikan dan sekarang indeks juga kembali melemah,” ujar Sukarno, kepada media, Selasa (21/4/20) lalu.

    Miliki kinerja positif

    Aksi korporasi dengan menambah kepemilikan di Siloam Hospitals dan Lippo Cikarang juga dinilai tepat. Mengingat dua emiten itu memiliki kinerja positif dan juga dari sisi haga saham sudah sangat terdiskon apalagi dari sisi fundamental keduanya sangat kuat dimana rasio utang kecil dan secara likuditias juga tinggi.

    “Penambahan kepemilikan di SILO dan LPKR bisa jadi salah satu strategi investasi yang tepat. Apalagi isu kesehatan saat ini jadi peluang untuk meningkatkan kinerjanya ke depannya. Sehingga potensi kenaikan harga tinggi dan suatu saat yang tepat LPCK bisa jual di harga tinggi,” ujar Sukarno.

    Karena itu, katanya, LPKR yang memiliki bisnis inti di sektor properti, juga kesehatan, akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang.

    Animo di kedua bisnis sektor itu memang masih cukup baik. Sektor kesehatan dianggap menarik karena merupakan segmen bisnis yang saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat. “Akan ada peluang kinerjanya bisa lebih baik,” tambah Sukarno, sebagaimana juga dilansir Sindonews.com.

    Terapkan strategi terukur

    Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) LPKR, John Riady mengatakan, dalam situasi penuh tantangan, manajemen LPKR terus menerapkan strategi yang terukur, untuk terus menguatkan bisnis properti dan kesehatan yang menjadi bisnis inti persuahaan.

    John memastikan, LPKR telah berhasil mengeksekusi berbagai rencana bisnis seperti penyelesaian penawaran umum terbatas LPKR, pembiayaan kembali obligasi sejumlah USD325 juta, penawaran obligasi tambahan USD95 juta, penawaran tender obligasi, aksi buyback saham, juga memperbesar kepemilikan saham di Silomas Hospitals dan Lippo Cikarang.

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini