31.6 C
Jakarta
Sunday, August 3, 2025

    Anak-anak korban perang Gaza pertama kali dirawat di Inggris

    Terkait

    PRIORITAS, 1/5/25 (London): Pemerintah Inggris untuk pertama kali mengijinkan anak-anak korban perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza mendapatkan perawatan medis di London.

    “Dua anak dari Gaza telah diberi izin masuk ke Inggris untuk perawatan medis spesialis dan pasangan itu tiba dengan penerbangan malam dari Kairo”, kata media Inggris, Sky News seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Kamis malam (1/5/25).

    Mereka disambut sukacita oleh sejumlah warga di dekat kedatangan di Terminal 5 Bandara Heathrow. Beberapa orang memegang bunga, yang lain membawa hadiah.

    Semua orang yang ada di situ merasakan kelegaan karena anak-anak yang menderita bisa mendapat pengobatan lebih baik di Inggris.

    Itu adalah momen yang penting karena visa pertama kalinya diberikan kepada anak-anak dari daerah yang dilanda perang. Ini merupakan hasil perjuangan selama berbulan-bulan sekelompok kecil relawan di Inggris.

    Saat para hadirin bersorak, seorang anak berusia 5 tahun bernama Ghena Abed muncul malu-malu dari balik gerbang keamanan.

    Dengan cairan yang menekan saraf optiknya, ia membutuhkan perawatan segera untuk menyelamatkan penglihatan mata kirinya.

    Ada juga seorang gadis pucat berusia 12 tahun bernama Rama Qudiah. Dia lemah dan kekurangan gizi dan dia kesulitan untuk menelan makanannya. Dokter menduga dia perlu menjalani operasi usus besar.

    Ibunya, Rana, mengatakan kepada kami bahwa kedatangan mereka di Inggris “bagaikan mimpi”.

    Putrinya tentu saja beruntung. Sejumlah kecil anak-anak dari Gaza telah mendapat manfaat dari evakuasi medis, sementara sebagian besar menerima perawatan di negara-negara di Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Serikat.

    Pada bulan Maret, Israel menandatangani kesepakatan dengan Yordania, yang memungkinkan 2.000 anak dari Jalur Gaza mendapatkan perawatan atas cedera perang dan kondisi seperti kanker. Namun, hanya 29 anak yang diizinkan pergi pada tahap awal.

    Prosesnya tidak mudah

    Sebelumnya Inggris belum mengizinkan satu pun anak dari Gaza memasuki negaranya untuk perawatan medis dan prosesnya bukanlah hal mudah bagi para relawan di ‘Project Pure Hope’.

    Mereka mengatakan kepada Sky News dibutuhkan waktu 17 bulan, untuk mengatur visa sementara bagi Ghena dan Rama.

    “Banyak di antara kami yang merupakan pekerja layanan kesehatan dan saya rasa sudah ada dalam DNA kami bahwa ketika melihat orang-orang yang menderita, khususnya anak-anak, kami ingin mencoba dan melakukan sesuatu dan itulah yang memotivasi kami,” kata Dr. Farzana Rahman dari Project Pure Hope.

    Ketika ditanya mengapa butuh waktu lama untuk mendapatkan visa mereka, Dr Rahman berkata tidak tahu.

    Kelompok ini berpendapat mereka tidak punya waktu untuk membantu anak-anak lain. Namun, jelas kedatangan anak-anak dari Gaza merupakan masalah yang sensitif.

    Relawan Inggris memberi tahu, semua biaya akan ditanggung sumber-sumber swasta. Anak-anak akan kembali ke Gaza setelah perawatan selesai.

    Project Pure Hope telah menyusun daftar anak-anak tambahan yang dapat mereka bantu.

    Salah satu bagian tersulit dalam upaya menolong anak-anak korban perang ini, adalah penundaan perawatan medis yang dapat merenggut nyawa.

    “Sejumlah anak telah meninggal dan kami tidak dapat menolongnya, dan ini adalah situasi yang mendesak. Saya pikir bagi kita semua, itulah bagian tersulit,” kata Dr. Rahman.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini