PRIORITAS, 10/9/2025 (Batam): Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menegaskan krisis air bersih yang melanda warga Tanjung Sengkuang dan Batu Merah tidak boleh terus berlarut.
Melalui keterangan persnya yang diterima Rabu, (10/9/25) menyebut, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Batam pada Senin, Amsakar menegaskan akan mengevaluasi kontrak dengan PT Moya bila pelayanan tak segera membaik. “Kalau masalah ini tidak selesai, kami pertimbangkan apakah kerja sama layak diteruskan atau tidak,” tegasnya.
Sebagai langkah cepat, ia memerintahkan distribusi air menggunakan tandon dan mobil tangki secara terjadwal untuk warga, sekolah, dan puskesmas.
Untuk jangka panjang, Amsakar menargetkan pembangunan instalasi dan jaringan pipa baru rampung Juni 2026 dengan dukungan anggaran Rp2,7–Rp2,9 triliun dari pusat.
Amsakar mengakui pelayanan air di Batam masih jauh dari harapan. “Meski baru enam bulan menjabat, tanggung jawab ada di saya. Masalah ini harus segera tuntas,” ujarnya.
Warga yang hadir dalam RDP meminta distribusi air darurat dilakukan lebih teratur. “Harus terjadwal supaya kebutuhan warga dan layanan umum tetap berjalan,” kata Ulil, perwakilan warga Tanjung Sengkuang. (P-Jeff K)
No Comments