Gubernur Sulut, Yulius Silvanus saat menerima penghargaan dari UNESCO.(Dok/sulutimes)PRIORITAS, 3/12/25 (Manado): Alat musik tradisional asal bumi nyiur melambai Kolintang sebagai warisan budaya dunia, menjadi catatan sejarah baru bagi kebudayaan Indonesia.
Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn.) Yulius Silvanus SE secara resmi menerima Sertifikat Warisan Budaya UNESCO atas penetapan Kolintang sebagai warisan budaya dunia.
Untuk penyerahan berlangsung dalam seremoni khusus di Museum Nasional, Jakarta, Selasa (2/12/25) yang juga dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat UNESCO untuk Reog Ponorogo dan Kebaya.
Adalah Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerjasama Kebudayaan, Endah Thahjani Dwirini Retno Astuti, SS., MPhil yang menyerahkan sertifikat prestisius tersebut.
Hadir pada acara ini perwakilan dari Arsip Nasional RI, Kementerian Luar Negeri, pejabat Kementerian Kebudayaan, PINKAN Indonesia, komunitas budaya, serta para seniman yang selama ini turut menjaga eksistensi seni tradisional Nusantara.
Adanya penetapan ini, Kolintang resmi mendunia dan menyandang status sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Ini menandai tonggak penting bagi perjalanan budaya Sulawesi Utara.
Untuk pengakuan internasional tersebut mempertegas nilai historis, keunikan musikal, serta kearifan lokal yang terkandung di dalam instrumen musik tradisional ini.
Menurut Gubernur Sulut Yulius Silvanus rasa syukur dan kebanggaan atas pengakuan dunia terhadap Kolintang. Namun lebih dari itu, YSK menegaskan bahwa penghargaan tersebut merupakan sebuah amanah besar bagi seluruh masyarakat Sulawesi Utara.
“Pemerintah Provinsi akan terus melindungi, mengembangkan, dan mewariskan Kolintang kepada generasi masa depan. Pengakuan ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan baru bagi pelestarian budaya,” kata Gubernur.
Bahkan Gubernur YSK juga menekankan bahwa musik Kolintang telah lama menjadi suara khas Sulawesi Utara yang menggema hingga mancanegara.
“Dengan pengakuan UNESCO, posisi budaya Sulut dalam diplomasi budaya semakin kuat, sekaligus menjadi modal penting dalam mendorong kreativitas dan inovasi seni tradisional,” harapnya. (P-*r/am)
No Comments